Mohon tunggu...
AAA. Muh. MBambang MPragolo
AAA. Muh. MBambang MPragolo Mohon Tunggu... Mbah Gantheng / X-Code -

Untuk melihat profile, klik disini : https://www.orang-gantenk.co.id Atau, klik disini : https://www.orang-koplax.co.id Atau, klik disini : https://www.orang-ndlahom.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Pentingnya Pak Presiden Jokowi Ketemu SBY ?

5 Februari 2017   12:03 Diperbarui: 5 Februari 2017   12:20 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa pentingnya pak Jokowi ketemu SBY ?

*

Urgensinya apa ?

Apa ada keadaan negara yang genting dan gawat jika presiden Jokowi tidak ketemu SBY ?

Rasa-rasanya pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan yang demikian ini menjadi sebuah adegan dramatisir politik saja, dan menjadi bahan pergunjingan dan kasak-kusuk negatif di lingkungan masyarakat saat ini.

Dramatisir oleh siapa ?

Tentu saja oleh individu-individu yang “baper”, merasa diri orang yang “masih” paling penting di negara ini, orang yang “caper” eksistensi dirinya, dll, dll.

Lantas apa untung dan manfaatnya tingkah polah kelompok dan orang yang seperti ini terhadap kemaslahatan masyarakat ?

Tidak ada sama sekali, justru lebih menunjukan sikap sifat egois diri dan egois kelompoknya.

Seolah-olah kelompok ini tidak pernah setitik pun berfikir tentang kehidupan di masyarakat dan bangsanya, seakan semua yang difikirkan adalah untuk kepentingan pribadi sentris keluarga dan kelompoknya saja.

Jadi hawa panas dan kehebohan bising saat ini sudah jelas dari siapa kelompok mana dalam kepentingan apa, semua sangat transparan untuk dilihat, bahkan anak SD pun bisa menilainya. Siapa yang menjadi biang-biang meningkatnya hawa panas suhu politik di negeri ini, bahkan anak-anak pun bisa mengatakan itu si provokator suhu politik.

Ndak suka, kalimat barusan ya ?

Ambil saja batu-bata di luar rumah itu, dan keprukkan di kepala djidat sampean dewe. Lha wong faktanya memang demikian koq.

*

Mengikuti berita terkini dari medsos dan jejaring online hari ini, aku suka dengan perang opininya. Terutama masalah viral “curhat” sosok politisi yang pingin bertemu dengan presiden dan melakukan konpers.

Menariknya itu disini :

Dia yang curhat, dia yang pingin bertemu presiden, tapi lucunya dia konpers seolah-olah ada hal genting presiden harus bertemu dengannya.

Dan super lucunya lagi, dia yang ngebet ingin bertemu namun diposisikan seakan presiden Jokowi yang punya keperluan dan urgensi untuk menemuinya, dan seolah diposisikan sebagai tertuduh yang tidaak mau bertemu karena di halang-halangi. Huahahahahahahahahaha

Ini lah poin yang super lucu dan sangat menarik, sebab menjadi tayangan menghibur yang setara acara lawak Cak Lonthong.

Sebagai rakyat kecil penikmat dagelan politik, saya hanya ingin menyampaikan pendapat kepada bapak presiden Jokowi.

Sebaiknya bapak konsentrasi kerja kerja dan kerja saja, agar kesejahteraan rakyat semakin dekat terwujud.

Ndak usah digagas itu yang ngomel-ngomel ndememeng sendiri di konpersnya, anggap saja ada orang lewat kentut.

Toh jika bapak tidak bertemu dengan pak mantan negara ini juga akan baik-baik saja dan tetap jalan terus tanpa dianya itu.

Biarkan saja terus bernyanyi seperti burung kutilang bernyanyi twitt dan bersiul, jika memang pingin ketemu pak Jokowi kan sudah ada proseduralnya.

Mosok mantan presiden juga ndak tahu protokoler. Jadi biar mengajukan surat permohonan surat ingin bertemu sesuai aturan protokolernya lah.

Wes, wes, wes rasah digagas pak, pakk.

Kapan-kapan saja ketemunya kalau pak Jokowi memang waktunya benar-benar luang, lebih baik waktu bapak untuk kerja buat rakyat.

Tidak penting bapak bertemu. Lebih penting dan lebih urgen bermanfaat waktu bapak buat menemui orang-orang desa dan pelosok kampung se nusantara yang sudah sangat merindukan ditengok presidennya.

Salam Gatheng.

AAA^NhuzQ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun