Bejat dan Biadabnya Serta Rusak dan Hancurnya Moral yang Jiwanya Disemayami Iblis

Bejad dan Biadabnya Serta Rusak dan Hancurnya Moral Yang Jiwanya Disemayami Iblis

Sebuh keluarga yang penuh hasut dan fitnah serta kebencian yang tak bertuan. Dimana anak-anak menjadikan orang tuanya 'Tumbal' kedurhakaan, mereka jejali orangtuanya dengan kedengkian, hasut dan fitnah serta kebencian. Biadab kan!

Peran orang tua harusnya jadi suri tauladan, ini malah terbalik jadi sebua 'intitusi' penghasil moral yang 'rusak' dimana 'produksi' gagal itu dijadikan legimitasi oleh anak-anak yang penuh iblis laknatullah dalam hatinya.

Miris!

Biadab, dan Sadis etika hilang, moral hancur, tatakrama tak berfungsi, tapi itu jadi sebuah 'kebenaran' yang dapat legimitasi atau pembenaran dan hak imunitas dari kedua orangtuanya yang sudah terlanjur ada dalam lumpur dan kubangan fitnah dari anak-anaknya.

Biadab, rusak, dan keji.

Anak pertamanya dijadikan objek kebencian secara ramai-ramai, dijadikan objek gubahan secara ramai-ramai, dijadikan sebua fitnah secara ramai-ramai, sungguh sebuah Ke Edanan yang luar biasa, dimana Tuhan telah 'mati' dalam hidup mereka.

Sadis, gila, dan tak manusiawi.

Orangtuanya dengan segala gengsi menutupi, 'membunuh', Mencari pembenaran dan pembelaan, bahwa dirinya lah benar, suci dan tak bersalah. Semua dilatarbelakangi oleh hasut dan fitnah keji dari anak-anaknya.

Fitnah ahkir zaman dajal ada dalam lingkungan kita.

Anak pertamanya ada mantan tulang punggung keluarga tersebut, tak diakui, tak dihargai, tak dipandang, karena hasut dan fitnah yang dahsyat dan membabi buta.

Ah memang Hiday Tuhan tertup bagi mereka, sehingga tak ada celah malaikat membisikan kebaikan dalam hati mereka.

Tak ada otak dan dangkal etika

Setiap hari anak-anaknya dijerumuskan secara sukarela dalam tipu daya iblis, seolah-olah seperti benar dan suci padahal jika otak merak ada Tuhan dalam pikirannya, mereka akan sadar dalam jebakan itu.

Parah, tipu daya Setan sudah lekat dan menjiwai

Kesopanan, etika, tatakrama, sirna seperti air dalam daun talas.
Ada keluarga kecil yang sedang belajar falsafah hidup dan kehidupan yang digencet dan dihujam dengan hasut dan fitnah, dengan kebencian dan narasi-narasi menyudutkan.

Pagi ini, usia nak kecil itu kira 8 tahun sedang negepl diruang itu, tak ada rasa bersalah, tak ada rasa kemanusiaan, tak ada rasa menghargai, eh biadab dan sadis ada anak usia sekitar 14 tahunan lewat saja tanpa ragu menginjak lantai yang masih basah dengan motornya, Goblok memang dunia sudah terbalik.

Ini pemandangan yang setiap hari terjadi, namun beda momen dan beda model.

Jika diprotes, wah bisa perang duni ketiga seperti Rusia dan Ukraina, jika dikasih tahu dengan lembut dan sopan mereka tak memahi itu, jika dikasih tahu dengan keras dan urat, mereka berteriak seperti dizolimi, ini lah fitnah dajal sesungguhnya.

Untung, anak usia 8 tahun itu, terlatih, terdidik, dan menguasai pemahaman tentang kesabaran, kelembutan dan selalu memahami bahwa Tuhan ada dalam dirinya.

Anak itu cukup tersenyum lepas, yang dia lihat bukan manusia yang utuh, dia lihat itu seperti kecoa yang atau belatung yang kepanasan jadi wajar saja.

Karena kalau manusia utuh tidak seperti binatang katanya.

Bersambung
Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa bahaya Hasad Hasud dan fitnah itu sangat luar biasa biadabnya.