Mohon tunggu...
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial)
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial) Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple

Simple dan enjoy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bejat dan Biadabnya Serta Rusak dan Hancurnya Moral yang Jiwanya Disemayami Iblis

2 April 2022   07:00 Diperbarui: 2 April 2022   07:21 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak pertamanya ada mantan tulang punggung keluarga tersebut, tak diakui, tak dihargai, tak dipandang, karena hasut dan fitnah yang dahsyat dan membabi buta.

Ah memang Hiday Tuhan tertup bagi mereka, sehingga tak ada celah malaikat membisikan kebaikan dalam hati mereka.

Tak ada otak dan dangkal etika

Setiap hari anak-anaknya dijerumuskan secara sukarela dalam tipu daya iblis, seolah-olah seperti benar dan suci padahal jika otak merak ada Tuhan dalam pikirannya, mereka akan sadar dalam jebakan itu.

Parah, tipu daya Setan sudah lekat dan menjiwai

Kesopanan, etika, tatakrama, sirna seperti air dalam daun talas.
Ada keluarga kecil yang sedang belajar falsafah hidup dan kehidupan yang digencet dan dihujam dengan hasut dan fitnah, dengan kebencian dan narasi-narasi menyudutkan.

Pagi ini, usia nak kecil itu kira 8 tahun sedang negepl diruang itu, tak ada rasa bersalah, tak ada rasa kemanusiaan, tak ada rasa menghargai, eh biadab dan sadis ada anak usia sekitar 14 tahunan lewat saja tanpa ragu menginjak lantai yang masih basah dengan motornya, Goblok memang dunia sudah terbalik.

Ini pemandangan yang setiap hari terjadi, namun beda momen dan beda model.

Jika diprotes, wah bisa perang duni ketiga seperti Rusia dan Ukraina, jika dikasih tahu dengan lembut dan sopan mereka tak memahi itu, jika dikasih tahu dengan keras dan urat, mereka berteriak seperti dizolimi, ini lah fitnah dajal sesungguhnya.

Untung, anak usia 8 tahun itu, terlatih, terdidik, dan menguasai pemahaman tentang kesabaran, kelembutan dan selalu memahami bahwa Tuhan ada dalam dirinya.

Anak itu cukup tersenyum lepas, yang dia lihat bukan manusia yang utuh, dia lihat itu seperti kecoa yang atau belatung yang kepanasan jadi wajar saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun