Mohon tunggu...
Mift
Mift Mohon Tunggu... Lainnya - Profile

A simple man searching for a light of a candle in absolute darkness.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gaji Menteri (Memang) Harus Naik

2 November 2009   08:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:28 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah anda pernah mencurigai? Apakan anda bisa membedakan kerja menteri dengan buruh pabrik? Untuk yang pernah mencurigai, tolong hentikan mulai sekarang. Dan untuk mereka yang tidak mengerti perbedaan kerja menteri dengan buruh pabrik, sekarang sudah waktunya belajar mengerti. Itu berarti termasuk saya karena saya pun nggak pernah tahu kerja menteri itu seperti apa? Lha, wong belum pernah jadi menteri kok. Maaf yah para buruh pabrik, saya cuma mengutip kata-kata ketua DPR yang terhormat saja, lho!

***

Jadi?...

Apa nya yang jadi?...

Tentang kenaikan gaji para menteri dan pejabat Negara itu! Sutuju tidak?

Apakah setuju atau tidak setujunya saya akan mempengaruhi keputusan para pengambil keputusan tentang naik tidak naiknya gaji mereka? Saya tidak yakin suara saya yang tidak mencapai setengah oktaf ini akan sampai ke telinga mereka yang jauh di angkasa sana.

Yang saya yakini adalah betapa pun keras nya suara ocehan kafilah, anjing akan menggong lebih keras dan kemudian berlalu.

***

Kesimpulan coretan ini adalah gaji menteri harus naik agar bertambah lah warga negara Indonesia yang lebih kaya. Akan lebih hebat lagi kalau kenaikan gaji para menteri ini diikuti dengan kenaikan gaji anggota DPR. Semakin banyak lah warga negera Indonesia yang bertambah kaya.

Terakhir, walau punterlambat, saya ucapkan selamat kepada para menteri terpilih semoga harapan kenaikan gaji anda terkabul. Dan untuk sekedar basa basi, saya ucapkan salam untuk sekian puluh juta rakyat miskin, dianggap miskin, atau dibuat miskin oleh orang kaya di seantero negeri tercinta. Wahai orang-orang miskin, sudah makan kah anda hari ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun