Sumber Daya dan Materi Ajar: Mengidentifikasi sumber daya yang ada dan materi ajar yang dapat digunakan atau dikembangkan untuk mengajarkan literasi budaya, termasuk buku teks, artikel, film, dan sumber daya digital.
Keterlibatan Stakeholder: Melibatkan dosen, mahasiswa, dan ahli budaya dalam proses pengembangan bahan ajar untuk memastikan relevansi dan efektivitas materi yang disusun.
Pengembangan Bahan Ajar
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, langkah-langkah pengembangan bahan ajar meliputi:
Pemilihan Karya Sastra: Memilih karya sastra dari berbagai budaya yang relevan dan bermakna bagi mahasiswa PGSD, mencakup berbagai genre dan periode waktu.
Pengembangan Modul dan Panduan: Menyusun modul dan panduan yang mengintegrasikan literasi budaya dalam pembelajaran. Modul ini harus mencakup:
- Latar Belakang Budaya: Informasi tentang latar belakang budaya dari karya sastra yang dipelajari.
- Analisis Teks: Strategi untuk menganalisis teks sastra dengan mempertimbangkan konteks budaya.
- Aktivitas Pembelajaran: Aktivitas yang melibatkan mahasiswa dalam eksplorasi budaya melalui diskusi, presentasi, dan proyek kreatif.
Pelatihan Dosen: Menyelenggarakan pelatihan bagi dosen untuk memperkenalkan konsep literasi budaya dan cara mengajarkannya secara efektif.
Evaluasi dan Revisi: Melakukan evaluasi terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan dan mengadakan revisi berdasarkan umpan balik dari mahasiswa dan dosen.
Implementasi dan Evaluasi
Setelah bahan ajar dikembangkan, tahap implementasi melibatkan penggunaan materi tersebut dalam pembelajaran di kelas. Dalam tahap ini, penting untuk:
- Memonitor dan Menilai: Memonitor proses pembelajaran dan menilai pemahaman serta apresiasi mahasiswa terhadap karya sastra dari perspektif budaya.
- Mengumpulkan Umpan Balik: Mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa dan dosen untuk menilai efektivitas bahan ajar.
- Melakukan Perbaikan: Berdasarkan umpan balik yang diterima, melakukan perbaikan dan penyesuaian pada bahan ajar.
Kesimpulan