Untuk dapat sampai kepada prinsip tersebut, perlu adanya kebebasan dan independensi yang diberikan kepada wartawan atau pekerja media lainnya. Pemberian hak tentang kebebasan serta indepensi inilah yang kemudian memungkinkan wartawan untuk cerdas dalam menyeleksi setiap peristiwa yang ada di sekitar masyarakat.
Sikap selektif dalam memilih peristiwa ini diperlukan supaya memang tidak seluruh peristiwa yang ada dalam masyarakat dapat menjadi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Mengutip pidato Jacob Oetama kembali, bahwa produk jurnalisme juga dapat memiliki fungsi untuk menjadi jawaban atas persoalan yang terjadi dalam masyarakat. Maka, di samping masyarakat perlu cerdas memilah informasi, pekerja media juga memiliki tanggung jawab dalam penyampaian berita yang disebarkan kepada masyarakat.
Daftar Pustaka
Widodo, Yohanes. 2020. Jurnalisme Multimedia. Â Yogyakarta. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
jeo.kompas.com. (Rabu, 9 September 2020). Jurnalisme Makna: Satu Warisan Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia. Diakses pada 25 Oktober 2020, dari: https://jeo.kompas.com/jurnalisme-makna-satu-warisan-jakob-oetama-pendiri-kompas-gramedia
nasional.kompas.com. (27 September 2020). Jurnalisme Makna, Warisan Jakob Oetama.... Diakses pada 25 Oktober 2020, dari: https://nasional.kompas.com/read/2020/09/27/13314381/jurnalisme-makna-warisan-jakob-oetama?page=all#page2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H