Tepat 18 tahun lalu --Januari 2006-- dapatlah disebut sebagai hari penuh makna bagi pemerintahan Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Apa sebabnya?
Pasalnya dari serangkaian pembahasan dan kajian yang mendalam akhirnya nama Polman sah dijadikan sebagai identitas administrasi pelaksanaan pemerintahan daerah setingkat kabupaten.
Hal itu didasari fondasi hukum Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2006 tentang Perubahan Nama Kabupaten Polewali Mamasa Menjadi Kabupaten Polewali Mandar.
Ya, awalnya Polman memang bernama Polewali Mamasa. Namun seiring proses waktu kemudian Kabupaten Mamasa terbentuk secara kewilayahan sendiri.
Kemudian pula: sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Hari Jadi Kabupaten Polewali Mandar ditetapkanlah setiap 29 Desember sebagai Hari Jadi Kabupaten Polman.
Banyak kisah maupun peristiwa tercatat ketika dulu masih benama Polewali Mamasa yang menjadi bagian dari sejarah Indonesia.
Kabupaten Polman merupakan daerah yang terbentuk karena pemekaran bekas Daerah Swatantra (Afdeling) Mandar berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Untuk diketahui saja, selain Polman, ada lima kabupaten lain di Sulawesi Barat yaitu: Majene, Mamasa, Mamuju, Pasangkayu, Mamuju Tengah.
Data Badan Pusat Statistik tahun 2020 mencatat Kabupaten Polman memiliki luas wilayah 2022,30 km persegi dengan 16 kecamatan yaitu Polewali, Binuang, Anreapi, Matakali, Wonomulyo, Tapango, Mapilli, Campalagian, Luyo, Tinambung, Balanipa, Limboro, Alu, Tubbi Taramanu, Matangnga, dan Bulo.
Sejumlah budaya dan suku terawat cukup baik di Kabupaten Polman. Menandakan keelokan masyarakat Polman yang tulus merawat harmonisasi dan kedamaian untuk menjaga Polman selamanya.