Â
Bulan Muharram, bulan pertama  penanggalan Hijriah, merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Pada bulan ini,umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan. Amalan sunah yang dapat dilakukan untuk memperbanyak pahala antara lain puasa Asyura dan menyantuni anak yatim.
Sebagian masyarakat Indonesia menganggap bahwa  10 muharram (asyura) adalah  Hari Raya Anak Yatim, sehingga  banyak yang menyantuni anak yatim pada tanggal tersebut, tak terkecuali Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN ) 8 Muaro Jambi yang turut serta menyantuni siswa yang merupakan anak yatim.
Pada kegiatan ini diberikan santunan berupa uang  tunai kepada  anak yatim yang  di istimewakan oleh Allah Swt dengan diambil salah satu dari  orang  tuanya  menghadap Ilalhi.Â
Kegiatan santunan  ini merupakan sumbangan dari majelis  guru dan tenaga pendidik  MTsN 8 Muaro  Jambi dengan harapan semoga  anak-anak hebat ini, kelak menjadi anak-anak yang sukses  dan selalu mendokan orang tua nya.
      Rasa sayang dan menghargai anak yatim memang  biasa dilakukan dengan memberi santunan. Hal lain yang  juga bisa dilakukan untuk menunjukan rasa kasih sayang,yakni dengan mengusap kepala mereka ucap Wakil Kepala Bidang Humas, Vhassetha Indri pratiwi,S.Pd. Tanggal 10 Muharram ini adalah  hari raya  bagi anak yatim piatu, kita berbagi kebahagiaan dengan mereka yang  sudah tidak memiliki orang  tua. Jadi bagi kita yang  masih  memiliki orang tua baik ayah atau ibu  bahagiakanlah  mereka " pesannya.
      pada kesempatan itu juga Purnama,S.Pd.I salah seorang guru Akidah Akhlak  MTs Negeri 8 Muaro Jambi menjelaskan beberapa keutamaan Menyantuni Anak yatim yaitu
1. Mendapatkan Kedekatan dengan Rasulullah SAW
Salah satu keutamaan menyantuni anak yatim adalah mendapatkan kedekatan dengan Rasulullah SAW di surga. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Aku dan orang yang mengurus anak yatim di surga seperti ini," sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya yang dirapatkan (HR. Bukhari). Hadits ini menunjukkan betapa dekatnya posisi orang yang menyantuni anak yatim dengan Rasulullah SAW di akhirat nanti.
2. Menghapus Dosa dan Mendatangkan Keberkahan
Menyantuni anak yatim juga menjadi salah satu cara untuk menghapus dosa dan mendatangkan keberkahan dalam hidup. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan (seraya berkata), 'Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih'." (QS. Al-Insan: 8-9). Ayat ini menunjukkan bahwa memberi makanan atau bantuan kepada anak yatim merupakan amal yang sangat dicintai Allah dan dapat mendatangkan keberkahan.
3. Mendapat Perlindungan dari Allah SWT
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mengasuh tiga orang anak yatim, maka ia seperti orang yang bangun malam dan puasa pada siang harinya, serta keluar di pagi dan sore harinya sambil menghunus pedang untuk berjihad. Dan pada hari kiamat aku dan dia seperti dua saudara yang dekat di surga." (HR. Ibnu Majah). Hadits ini menunjukkan bahwa menyantuni anak yatim dapat memberikan perlindungan dan keberkahan, serta menjadikan seseorang dekat dengan Rasulullah SAW.
4. Mengembangkan Sifat Empati dan Kepedulian Sosial
Menyantuni anak yatim juga dapat mengembangkan sifat empati dan kepedulian sosial dalam diri seseorang. Dengan membantu mereka yang membutuhkan, terutama anak yatim yang kehilangan kasih sayang orang tua, kita belajar untuk lebih peka terhadap kesulitan orang lain. Hal ini dapat memperkuat ikatan sosial dan menumbuhkan rasa persaudaraan di antara sesama manusia.
5. Menjadi Investasi Akhirat
Setiap amal kebaikan yang dilakukan di dunia akan menjadi investasi di akhirat. Menyantuni anak yatim adalah salah satu amal yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah kita meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda: "Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim). Menyantuni anak yatim termasuk dalam kategori sedekah jariyah yang pahalanya akan terus mengalir.
Ade Fitria Susanti,S.Pd  (Wakil kepala bidang Kurikulum) menyambut baik kegiatan  tersebut dan berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda Tahunan yang patut  dilestarikan karena Menyantuni anak yatim adalah salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak keutamaan. Dengan menyantuni anak yatim, kita tidak hanya mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT, tetapi juga dapat mengembangkan sifat empati dan kepedulian sosial dalam diri kita. Semoga kita semua dapat terus melakukan kebaikan ini dan mendapatkan ridha Allah SWT.
AamiinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H