Kamu hilang interest kah sama aku.
Apa aku clingy or needy kah.
Kamu illfeel kah dan sebagainya.
Yang jelas semua pemikiran negative muncul.
Dear mas gebetan, semenjak baru melek buka mata yang terpikir adalah kamu dan aku langsung cek whatsup. Dan seperti biasa, zonk.
Dan aku terus menghitung. Satu hari. Dua. Tiga, hingga tujuh.
Dulu kamu juga pernah kayak gini. Ilang. Raib. Saat itu aku akhirnya telen harga diriku dan belain beli pulsa Cuma buat telpon kamu. Padahal aku anti banget namanya beli pulsa.
Dan kamu sembari ketawa bilang, ciye ada yang khawatir. Bener, rasanya pengen nampol.
Dear mas gebetan,
Sebenernya apa sih salahku?
Aku tahu aku butuh waktu lama untuk open up sama orang, tapi saat aku hampir siap kamu pergi, udah nggak sabar?