Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ilmu Uber

27 Juli 2016   08:38 Diperbarui: 27 Juli 2016   09:10 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Driver Uber yang mengantar saya minggu pagi. (Poto sudah izin untuk di publish)

Semua hanya tentang keberanian melihat peluang, mengambil, dan memanfaatkannya semaksimal mungkin.

Semenjak transportasi online beredar, Uber adalah yang ketiga setelah Go-jek dan Grab-bike yang sudah tidak hitungan lagi saya gunakan dalam kemudahan sehari-hari menemani rutinitas. Setiap perjalanan terkadang tersisip juga pelajaran-pelajaran hidup seperti ini yang tentunya tidak akan pernah saya dapatkan di bangku sekolah, kuliah ataupun di dunia kerja. Pengaplikasian jejakan hidup ini hanya bisa dipelajari langsung dari para pelakunya.

Saya kembali banyak belajar dalam setiap goresan-goresan kisah yang saya lalui setiap detiknya. Bagaimana kedahsyatan teknologi memberikan pengaruh luar biasa terhadap perubahan zaman, menolong yang membutuhkan dan menciptakan sebuah peluang besar untuk orang-orang di luar sana. Begitulah gambaran terima kasih saya kepada para ahli yang sudah berjasa menciptakan aplikasi-aplikasi canggih semacam Uber ini. Pun kepada bosnya si Bapak Mardi, simbiosis mutualisme dapat saya tangkap di sini, menolong dan ditolong dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. Dari sisi Pak Mardi, semangat kerja dapat saya teladani dari beliau, pelayanannya yang tetap sabar meski kami semua hampir kelelahan tersasar yang tiada berkesudahan. Dia masih tenang mengemudi dengan gaya sopir angkotnya yang belum hilang-sering ambil jalur kiri padahal mobil pribadi. Mampu melihat peluang dan tidak menyia-nyiakannya adalah ilmu yang saya dapat dari sang driver yang juga seorang pengusaha ini. Selagi ada kesempatan, why not?

Belajar memaknai hidup dari orang-orang yang ditemui “dijalanan”, memiliki sensasi tersendiri bagi saya. Bercermin pada mereka, mengambil nilai-nilai positifnya dan berusaha selalu menggali setiap potensi yang ada. Mulailah belajar dari sekitar, dari porsi yang kecil sampai pada akhirnya apapun itu akan menjadi tolak ukur diri, bahwa sesungguhnya “saya adalah orang yang beruntung”.    

BSD, 25 Juli 2016

Driver Uber yang mengantar saya minggu pagi. (Poto sudah izin untuk di publish)
Driver Uber yang mengantar saya minggu pagi. (Poto sudah izin untuk di publish)
7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun