Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesona Wisata Pulau Lancang yang Perlu Digebrak

25 Februari 2016   17:40 Diperbarui: 25 Februari 2016   22:17 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="13.00 selamat siang Pulau Lancang"]

[/caption]Apa saja yang membuat hati saya terpikat dengan pulau ini?

Tatanan pulaunya yang begitu rapi dan apik dipandang mata membuat saya langsung jatuh cinta akan keindahannya. Pulau yang terpecah menjadi dua: Pulau Lancang Besar dan Pulau Lancang Kecil memberikan dua perbedaan yang tampak jelas. Pulau Lancang Besar yang menjadi pusat pemukiman warga sudah hampir memiliki semua fasilitas yang memadai, seperti gedung pendidikan dari tingkat TK sampai dengan SMP, tidak ketinggalan juga fasilitas puskesmas dua lantai pun dengan gagah menyambut di sepanjang perjalanan menuju homestay.

Semua infrasturktur ini tentunya juga didukung oleh tatanan jalan sepanjang pulau yang tertata, conblock rapi di sepanjang jalan utama dan jejeran tong sampah yang berdiri menunggu muatannya. Semua tampak apik di mata saya. Berbanding terbalik dari pulau sebelahnya, Pulau Lancang Kecil sudah menjadi bagian yang lain. Pulau yang tak berpenduduk ini sudah menjadi milik pribadi yang katanya sedang dalam proses akan dibangun villa atau semacam resort nantinya.

[caption caption="Conblock rapi di sepanjang jalan utama"]

[/caption]

[caption caption="Berjejer rapi tong sampah yang siap diisi"]

[/caption]

[caption caption="Fasilitas kesehatan yang dilengkapi pendingin ruangan"]

[/caption]Setelah merapat di homestay, sholat Dzuhur, santap siang ikan asin, kepiting, sop dan sambal saatnya atraksi bawah laut dilaksanakan. Makan siang sempat menjadi kendala perut begah pada kami. Biota laut ini menjadi menu lamak siang yang membuat gerak lambat menuju dermaga. Pukul 2.30 baru saatnya bersiap untuk menuju Pulau Lancang Kecil, menyapa keelokan alam bawah laut Pulau Lancang. 

Sebenarnya perjalanan ke Pulau Lancang ini adalah sebuah misi dari jajaran guru Biologi di sekolah, melengkapi pembelajaran mereka di bangku pendidikan. Sedangkan saya hanya pelengkap dalam perjalanan ini tapi tentunya keingintahuan yang kuat akan keindahan bawah laut Pulau Lancang. Kapal merapat di spot terdekat dari Pulau Lancang Kecil, di kedangkalan setinggi dada orang dewasa. “Di sini bagus terumbu karang dan biodata lautnya,” ujar Pak Marzuki selaku guide kali ini. Saya tidak sabar segera berkecimpung di dalam laut. 

[caption caption="Santap siang yang menggugah selera"]

[/caption]

[caption caption="Kepiting ... hajar sampai kenyang "]

[/caption]Mengenal alam bawah lautnya, tidak terlalu sesuatu yang membuat saya excited, keragamannya hampir sama dengan jajaran pulau lainnya di Kepulauan Seribu. Bintang laut, timun laut, koral-koral, dan ikan-ikan yang lincah memperagakan keelokan warna tubuh mereka. Hanya saja yang membedakan kali ini adalah snorkeling di kedangkalan dan ombak yang sangat bersahabat meski terik matahari mendung-mendung tampak di awan. Dari dangkal saja mata sudah disuguhkan oleh ekosistemnya.

Ikan-ikan kecil, timun laut, karang meja, dan banyak lainnya dapat ditemukan di kedangkalan ini. Sangat perlu diperhatikan ketika bersnorkling di kedangkalan yaitu jangan sampai menginjak terumbu karang yang sedang tumbuh berkembang. Intinya jangan merusak ekosistem laut ketika memutuskan ingin melihat mereka dari dekat. Memang perkembangan terumbu karang di lokasi ini belum seberapa, namun cukuplah melepas rindu saya akan biota-biota laut nan menawan.

[caption caption="Air yang jernih dapat meneropong dasar laut dan hamparannya"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun