Mohon tunggu...
Siti Nurintan Agustina
Siti Nurintan Agustina Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia yang masih belajar

Saya meluangkan waktu untuk membaca berbagai buku untuk menambah pengetahuan. Saya juga suka mengamati sosial media untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar sana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pasir dan Dirimu

15 November 2024   21:21 Diperbarui: 15 November 2024   21:35 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titik kecil di tengah lautan

Kesana kemari tanpa tujuan

Bagai buih terhempas

Terhujam paksa di tengah badai

Menggapai titik sandar

Yang tak pernah kutemui

Jiwa ini bagai perahu tanpa arah

Hanyut hilang terbawa arus

Karam dalam lautan sepi

Tak kudapati pelabuhan nyaman

Tahukah engkau

Aku mencarimu dalam riuh debur ombak

Namun tetap saja

Hanya sunyi yang kudapati

Ombak tlah meronta paksa

               Babat habis  semua kenangan kita

Cintaku kini bagai butir pasir

menghilang tanpa jejak tersapu garis ombak

Yang mampu Ku ingat

Setiap butiran pasir adalah kenangan tentangmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun