Mohon tunggu...
Firdausi Muhammad
Firdausi Muhammad Mohon Tunggu... Pengembara -

Absurd

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi||Lakon Ambisi dan Kisah Sapi Kota

5 Oktober 2018   19:18 Diperbarui: 6 Desember 2018   19:27 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Serupa boneka cacat hangus terbakar ambisi

Lakon 3 hari 2 malam kerja rodi

Tanpa naskah, hendak kemana tak ada tujuan

Sampai meminjam ingatan tungku perapian

Lalu untuk apa bila hanya meneteskan anyir darah. Mencari korban Elektabilitas?

Kami tak mau mampus dihabisi keragu-raguan tuan. Mati ditebas bianglala komedi putar lalu kehabisan nafas.

"Kalau begitu kau pengecut!" Katamu.

Wah bahaya sekali mulut itu,

Kami pikir ini rumah, ternyata ini perangkap

Bahkan nahkoda pun butuh peta agar tak menjadi bangkai di lautan.

Tanpa naskah, tidak ada tujuan

Lakon telah dimainkan.

***

Seperti sapi yang digiring menuju kota

Ada 3 syarat mendapatkan sertifikat sapi sehat :

Pertama harus patuh

Kedua punya banyak daging dan susu

Serta yang ketiga elok memiliki daya tarik

Maka kami tak mau menjadi sapi, agar indera tak dimanipulasi.

Tetapi kemudian para pengembala marah

kami digertak disembelih dan dijajakan di restoran bintang lima sampai rumah-rumah,

sambil menyaksikan sapi-sapi baru berdatangan dari desa ke kota.

Ironi menjadi sapi ketika kami tidak memuaskan pengembala.

Mati.

29/09/18--05/10/18

_firdaaam

*

*

#adiksifiksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun