Setelah mandi dan sarapan selesai, saatnya kembali melanjutkan perjalanan ke  Kuningan, tepatnya Cipari. Cipari adalah tempat batu-batu pada masa Megalitikum. Disana terdapat banyak batu, seperti batu Menhir, batu Temu Gelang, batu Peti Batu. Salah satu sejarah batu Peti Batu, batu itu termasuk peninggalan zaman megalitikum, yang berfungsi untuk menyimpan mayat. Terdapat juga museum yang meyimpan batu-batu yang kecil dan bersejarah.Â
Setelah satu jam di Cipari, perjalanan selanjutnya adalah ke Linggarjati, Linggarjati adalah situs sejarah pejuangan bangsa Indonesia, disana terdapat banyak saksi bisu dalam perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan Bangsa Indonesia, seperti tempat tidur dan ruangan-ruangan nya, foto-foto asli saat memperjuangkan bangsa Indonesia, tempat persidangan dengan bangsa kolonial.Â
Setelah dari linggarjati, dilanjutkan dengan makan siang di Kelapa Manis, salah satu restaurant yang terkenal di Kuningan, view atau pemandangannya indah, dengan banyak pohon-pohon dan udaranya juga sejuk. Setelah makan siang, para peserta diarahkan untuk menuju pusat oleh-oleh.Â
Banyak yang berbelanja makanan khas Cirebon seperti kerupuk melarat. Ada juga yang membeli baju batik khas Cirebon dan juga sandal batik. Sekitar 2 jam diberi waktu untuk berbelanja, saatnya menuju tempat makan malam. Setelah makan malam selesai, tiba saatnya menuju ke Keraton Kesepuhan untuk menonton tari Topeng.Â
Cara memotret tari topeng dengan pencahayaan yang kurang memang menjadi tantangan yang tersendiri, terlebih harus memotret dengan mengikuti gerakan  tari topeng, tetapi disitulah pembelajarannya. Pukul 22.00 WIB kembali ke bus dan tidak lama sudah tiba kembali ke hotel untuk beristirahat di malam terakhir.
Hari keempat lebih santai dari hari kemarin, bangun pukul 05.00 WIB, segera mandi dan sarapan. Setelah itu para peserta ditugaskan untuk memotret kegiatan CFD (Car Free Day) di depan hotel yang ditempati, lalu pukul 08.00 WIB menuju Goa Sunyaragi. Goa Sunyaragi adalah sebuah gua yang berlokasi di Kesambi. Sunyaragi berasal dari kata sunya dan ragi. Sunya yang artinya sepi dan Ragi yang artinya raga.Â
Disana juga terdapat baeberapa goa yang mempunyai sejarah berbeda. Setelah dari Goa Sunyaragi, tujuan terakhir sebelum pulang adalah menyantap hidangan Empal Gentong. Untuk pertama kalinya mencoba salah satu makanan khas Cirebon yaitu "empal gentong" .Â
Empal gentong mirip gulai dan  soto betawi, daging yang ada di empal gentong adalah usus, babat, dan tentunya daging sapi, dan kuahnya seperti kuah kari, rasanya enak dan gurih. Selesai menyantap empal gentong, segera bergegas masuk ke bus untuk kembali ke stasiun Cirebon. Tetapi sebelum sampai di stasiun Cirebon, kami satu angkatan berfoto bersama di depan gedung putih Wali Kota Cirebon. Setelah itu kembali ke Stasiun Cirebon untuk kembali ke Stasiun Gambir.Â
Inilah benar-benar pengalaman pertama, mulai dari pertama ke Cirebon, pertama menaiki kereta eksekutif, pertama makan empal gentong, dan tentunya pertama hunting fotografi bersama-sama satu angkatan dalam rangka UAS Fotografi. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada pengalaman pertama dan Cirebon-Kuningan, semoga bisa menjadi pelajaran yang berharga dan bermakna untuk hidup.
ig : esterrminar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H