Mohon tunggu...
Elwahyudi Panggabean
Elwahyudi Panggabean Mohon Tunggu... -

Journalist

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dua Butir Peluru

6 Oktober 2015   18:34 Diperbarui: 6 Oktober 2015   20:22 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Okey,” sahut Tarigan mengelurakan uang lembaran lima ratusan. Kini, dua lembar uang lima ratusan terletak di atas papan catur, sisi kanan meja mereka.

Kopi mulai mendingin saat seorang pria tua berjalan oleng memasuki warung. Syafri yang duduk menghadap dapur warung tak melihat pria itu muncul. Tetapi, pandangan Tarigan yang rada heran membuat Syafri memalingkan pandangannya ke belakang. Mata mereka bertemu. Syafri mulai waswas.

Mata Pak Tua benar-benar memerah.  Semacam raut kemarahan memancar di wajah kehitaman itu.  Pak Tua mendekati meja mereka.

Syafri tetap bertahan dengan mengumpulkan nyali. Syafri berlagak tak acuh.

"Kalian Berjudi! Bisa dihentikan?!” Pak Tua membentak. Aroma tuak menguar dari mulutnya.

"Saya polisi Pak Tua,” kata Syafri seraya berdiri.

“Saya juga tentara, meski sudah pensiun, hahahahah haha haa ahahaa,” Pak Tua seperti mau oleng.

“Sudahlah Pak Syafri, kita berhenti saja,” kata Tarigan gemetaran.

“Hentikan! Anda tahu saya bukan hanya bekas tentara. Juga bekas pembunuh lawan dan kawan. Kawan saya saja saya tembak mati, jika coba-coba lawan saya hahhha…haha hahaha haha,” bicara Pak Tua membuat Syafri penasaran. Saatnya mengorek informasi, dari orang mabuk, pikir Syafri.

“Jika Bapak pernah membunuh kawan, kawan Bapak yang mana yang  Bapak bunuh?”

“Ohhhh, Anda belum kenal siapa saya ya? Ha…hahahaha hahaha… Sayalah pembunuh Sersan Siregar di Hutan Lubukraya. Dia anak buah saya, tetapi selalu melawan hahahaha…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun