"KAMU HARUS! Kamu harus meninggalkanku, Aruna. Kamu gak bisa terus-terusan ada di sini, tempatmu bukan di sini."
Aku menangis dengan keras, rasa sesak semakin menggerayangiku. Aku harus membuat Aruna pergi dari dunia ini.
"Baiklah, aku akan pergi dari sini. Aku mencintaimu."
Tubuh Aruna perlahan memudar dan menghilang. Lututku lemas, aku terjatuh dan semakin menangis mendengar kalimat terakhir dari Aruna.
"A-aku juga me-mencintaimu. Aku tahu kamu hanya ingin memastikan bahwa aku baik-baik saja, tapi kalo gini terus aku yang terluka."
Sekarang kamu sudah pergi, kamu harus tenang di sisi-Nya,
aku sayang kamu. Pelitaku, Aruna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H