Pada masa sekarang pun, permusuhan sektarian antara Sunni dan Syi’ah masih terlihat di tengah masyarakat Islam. Perang di Yaman sedang berkecamuk antara pemerintah Sunni dan pemberontak Syi’ah. Sementara dunia Islam masih ingat betapa menyedihkan dampak yang ditimbulkan sewaktu konflik antara Irak dan Iran setelah keberhasilan Revolusi Iran.
 Sedangkan di Indonesia, pengusiran komunitas minoritas Syi’ah dilakukan oleh mayoritas penganut Sunni di Sampang, Madura. Jelas sekali bahwa korban dari konflik internal sesama kaum Muslimin tersebut adalah orang Islam sendiri. Oleh sebab itu, gerakan nyata untuk membangun komunikasi intensif di antara umat Islam yang sangat majemuk wajib dilakukan sehingga energi umat Islam tidak disia-siakan dalam pertikaian internal. Kemiskinan yang melanda di sebagian negara berpenduduk Muslim dan penjajahan Palestina oleh Israel adalah sebagian permasalahan penting yang harus segera dituntaskan.Â
Pesan mulia untuk mengedepankan persatuan umat dan memahami perbedaan yang ada telah diteladankan Nabi Muhammad ketika beliau mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dari Mekkah dan kaum Anshar dari Madinah. Para ulama dan pemimpin negara-negara Islam di seluruh dunia hendaknya mengutamakan dialog dalam menyelesaikan masalah umat Islam sehingga kerugian besar tidak diderita oleh kaum Muslimin. Kepentingan politis parsial seharusnya dikesampingkan supaya kemaslahatan seluruh umat Islam tercapai.
(www.nu.or.id) 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H