Mohon tunggu...
AHMAD CHOIRUL ROFIQ
AHMAD CHOIRUL ROFIQ Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di IAIN Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Harmoni Sunni-Syiah

28 April 2016   12:13 Diperbarui: 28 April 2016   12:21 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada masa sekarang pun, permusuhan sektarian antara Sunni dan Syi’ah masih terlihat di tengah masyarakat Islam. Perang di Yaman sedang berkecamuk antara pemerintah Sunni dan pemberontak Syi’ah. Sementara dunia Islam masih ingat betapa menyedihkan dampak yang ditimbulkan sewaktu konflik antara Irak dan Iran setelah keberhasilan Revolusi Iran.

 Sedangkan di Indonesia, pengusiran komunitas minoritas Syi’ah dilakukan oleh mayoritas penganut Sunni di Sampang, Madura. Jelas sekali bahwa korban dari konflik internal sesama kaum Muslimin tersebut adalah orang Islam sendiri. Oleh sebab itu, gerakan nyata untuk membangun komunikasi intensif di antara umat Islam yang sangat majemuk wajib dilakukan sehingga energi umat Islam tidak disia-siakan dalam pertikaian internal. Kemiskinan yang melanda di sebagian negara berpenduduk Muslim dan penjajahan Palestina oleh Israel adalah sebagian permasalahan penting yang harus segera dituntaskan. 

Pesan mulia untuk mengedepankan persatuan umat dan memahami perbedaan yang ada telah diteladankan Nabi Muhammad ketika beliau mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dari Mekkah dan kaum Anshar dari Madinah. Para ulama dan pemimpin negara-negara Islam di seluruh dunia hendaknya mengutamakan dialog dalam menyelesaikan masalah umat Islam sehingga kerugian besar tidak diderita oleh kaum Muslimin. Kepentingan politis parsial seharusnya dikesampingkan supaya kemaslahatan seluruh umat Islam tercapai.

(www.nu.or.id) 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun