Mills mengemukakan bahwa penelitian sosiologis lebih mengarah pada persyaratan administratif. Menurutnya, perbedaan antara pikiran sosiologis yang efektif dan yang gagal terletak pada imajinasi. Imajinasi sosiologis merupakan kemampuan untuk memahami sejarah dan biografi serta hubungan-hubungan di antaranya dalam masyarakat. Untuk memenuhi janji ilmu sosial, maka perlu fokus pada masalah substantif, dan menghubungkan masalah ini untuk hal yang bersifat struktural dan historis dari sistem sosiokultural masyarakat. Sebab hal tersebut memiliki arti bagi individu, dan sangat dipengaruhi oleh nilai, karakter, dan perilaku yang membentuk sistem sosiokultural masyarakat. Janji ilmu sosial adalah untuk membawa solusi dalam menyelesaikan suatu masaalah. Untuk itu seseorang harus menghindari proses memajukan birokratisasi nalar dan wacana.
Menurut Mills, Sosiologi Imajinasi mempengaruhi, pola pikir tentang hal yang sosiologis dengan menekankan pada hubungan pengalaman individu dan hubungan sosialnya. Ada 3 komponen yang membentuk imajinasi sosiologi, yaitu:
- Sejarah: bagaimana masyarakat datang, dan bagaimana sejarah sedang dibuat
- Biografi: sifat dan jenis orang yang hidup dalam masyarakat tertentu
- Struktur Sosial: bagaimana perintah dari institusi berjalan dalam masyarakat, mana yang dominan serta bagaimana mereka berubah.
Imajinasi dibangun dengan memposisikan diri untuk melihat dunia dari perspektif orang lain. Dalam imajinasi sosiologi, seseorang tidak perlu takut untuk berpikir secara ekstrim yang imajinatif. Dan tidak perlu ragu untuk mengeluarkan ide-ide dengan bahasa sederhana dan langsung, dimana ide tersebut dipengaruhi oleh ekspresi mereka. Dalam imajinasi sosiologi, Mills mengemukakan bahwa ilmuwan sosial mengartikan masalah privat menjadi masalah publik. Maksudnya individu menghubungkan masalah pribadinya ke lembaga-lembaga sosial, relasi yang membentuk struktur sosial lalu menemukan struktur dalam sejarah. Selain itu imajinasi sosiologi sangat sulit bagi beberapa individu untuk menghubungkan masalah pribadinya ke lembaga-lembaga sosial di lingkungan masyarakatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H