Mohon tunggu...
Michael Juanda
Michael Juanda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orangutan Journey

Indonesian Ecotour Guide, Founder of Orangutan Journey!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Orangutan, Tanjung Puting, dan Ekowisata: Kompromi Ideal demi Keberlanjutan

31 Desember 2023   15:08 Diperbarui: 31 Desember 2023   16:11 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Balai TN Tanjung Puting menerima penghargaan dari Dirjen KSDAE pada puncak HKAN 2023 - Akun Instagram @btn_tanjungputing

Berbicara tentang pariwisata berkelanjutan tidak bisa dipisahkan dari manfaat konkret apa yang dapat diberikan oleh sektor ini kepada masyarakat dalam skala dan arti yang luas. Betapa pun idealnya sebuah konsep, jika pada tahapan implementasinya tidak berjalan sesuai dan manfaatnya hanya dinikmati segelintir kelompok, maka narasi keberlanjutan yang diusung tak lebih dari sekadar jargon pemasaran.

Taman Nasional Tanjung Puting dan Petualangan Orangutan

Dengan luas sekitar 4.100 km2, atau setara dengan 6 kali lebih luas dari Provinsi DKI Jakarta, Taman Nasional Tanjung Puting yang berada dalam wilayah administratif Provinsi Kalimantan Tengah merupakan surga bagi keanekaragaman hayati yang menakjubkan dan salah satu destinasi ekowisata paling terkenal di Pulau Kalimantan. Taman Nasional yang kawasannya telah diproteksi sejak zaman kolonial Belanda (1936) sebagai suaka margasatwa ini didedikasikan untuk melindungi ekosistem hutan tropis yang unik, termasuk hutan rawa gambut, sungai, berbagai spesies flora dan fauna.

  

Daya tarik utama Taman Nasional Tanjung Puting adalah orangutan, primata yang dianggap sebagai spesies kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan hujan tropis, dan merupakan satu-satunya kera besar yang ada di luar benua Afrika. Kawasan Tanjung Puting menjadi rumah alami bagi sejumlah besar populasi orangutan yang dilindungi, dan merupakan tempat pertama dilakukannya penelitian orangutan di dunia oleh Professor Birute Mary Galdikas sejak 1971.

Tanjung Puting menawarkan pengalaman menyaksikan langsung sang kera besar di habitat aslinya, menyusuri sungai Sekonyer dengan perahu klotok dan boat-life experience, memungkinkan wisatawan mengeksplorasi keindahan alam dan menemui berbagai spesies satwa liar baik di hutan maupun di tepian sungai, seperti buaya, monyet, bekantan, beragam reptil, hingga burung-burung yang eksotis. Keindahan alamnya yang spektakuler dan upaya pelestarian orangutan telah menjadikan Taman Nasional Tanjung Puting sebagai tujuan wisata yang sangat diminati, terutama bagi wisatawan mancanegara.

Kapal wisata (Kelotok) yang digunakan wisatawan menyusuri Sungai Sekonyer, Tanjung Puting
Kapal wisata (Kelotok) yang digunakan wisatawan menyusuri Sungai Sekonyer, Tanjung Puting

  

Ekowisata di Tanjung Puting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun