Birute Galdikas memulai studi dan penelitiannya di Suaka Margasatwa Tanjung Puting (kini Taman Nasional Tanjung Puting), Provinsi Kalimantan Tengah, sejak 1971. Trio ini juga dikenal di dunia internasional sebagai "The Trimates", tiga wanita ahli primata paling berpengaruh di dunia.
Orangutan dan Hutan Kalimantan
6 November tahun 1971, pertama kalinya Birute Galdikas yang saat itu masih berusia 25 tahun bersama Rod Brindamour (mantan suaminya) menjejakkan kaki di hutan wilayah Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, mengawali penelitiannya tentang orangutan, satu-satunya kera besar di luar benua Afrika.
Dengan bantuan masyarakat lokal dari wilayah Kumai dan Pangkalan Bun, dan dukungan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan, penelitian beliau dapat berjalan dan diawali dengan baik.
Tempat pertama beliau memulai petualangannya kala itu adalah sebuah pondok sederhana tanpa dinding di tengah belantara, tempat ini kemudian hari diberi nama "Camp Leakey", sebagai bentuk penghormatan kepada sang mentor.
Camp Leakey di masa kini menjadi salah satu situs paling bersejarah di dunia primatologi, sekaligus tempat kunjungan wisata paling populer di Pulau Kalimantan khususnya bagi wisatawan mancanegara yang ingin melihat langsung orangutan di alam liar.
Kecintaan mendalam pada orangutan membawa beliau pada aksi lebih jauh dari sekadar penelitian dan studi, yakni terlibat secara aktif dalam pelestarian berbagai satwa liar dan hutan Kalimantan yang menjadi habitat alaminya.
Sebagai bentuk advokasi lingkungan, upaya konservasi, dan pencegahan deforestasi, beliau kemudian mendirikan Orangutan Foundation International (OFI) tahun 1986 untuk meraih dukungan dunia dan perhatian serius pemerintah Indonesia dalam mendukung usahanya.
Warisan dan Dedikasi Seumur Hidup