Mohon tunggu...
Michael Juanda
Michael Juanda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orangutan Journey

Indonesian Ecotour Guide, Founder of Orangutan Journey!

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Satu Dekade NOAH, Bukan Lagi Mimpi Yang Sempurna!

26 November 2022   08:45 Diperbarui: 28 November 2022   01:21 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meriahnya Konser DekadExperience NOAH 2022. (foto: Hypeabis.id)

Hari Yang Cerah (2007) menjadi album studio ketiga dari Peterpan dan cukup sukses di pasar musik domestik, setelah sebelumnya di tahun 2006 mereka juga merilis album "OST Alexandria" yang menjadi lagu tema untuk sebuah film Indonesia populer dengan judul yang sama. Terlepas statusnya yang berada di level papan atas musik Indonesia serta telah diraihnya berbagai prestasi, penghargaan, hingga catatan rekor di dunia musik, terjadi konflik internal dalam tubuh Peterpan di penghujung tahun 2006 yang menyebabkan keluarnya 2 anggota, yaitu Andika dan Indra. 

Prahara terus berlanjut dengan tuntutan salah satu mantan personilnya untuk tidak lagi menggunakan nama Peterpan sebagai identitas grup. "Sebuah Nama, Sebuah Cerita" yang dirilis bulan Agustus 2008 menjadi album penutup sekaligus kompilasi karya Best of The Best perjalanan Peterpan di industri musik tanah air. 19 Oktober tahun 2008 menjadi konser tunggal terakhir dengan nama Peterpan.

Satu Dekade NOAH

Setelah sempat berjalan tanpa nama, kemudian vakum dari dunia musik selama beberapa tahun akibat kasus hukum yang menimpa Ariel sang frontman, kelompok musik ini terlahir kembali dengan nama NOAH yang diresmikan tahun 2012. Beranggotakan empat orang personil lawasnya (Ariel, Lukman, Uki, dan Reza) NOAH menambah personil baru yaitu David yang mengisi posisi kibor. 

Tembang "Separuh Aku" adalah rilisan perdana mereka dengan nama yang baru dan sukses menjadi penanda kembalinya supergroup ini ke dunia musik. Tak perlu waktu lama, NOAH berhasil kembali ke kasta utama tangga musik Indonesia dan meraih sukses lewat penjualan album pertamanya "Seperti Seharusnya" (2012). Album ini dipasarkan dengan menggandeng salah satu gerai makanan cepat saji di Indonesia, dan mencetak angka penjualan fantastis, di atas 2 juta kopi.

NOAH formasi saat ini. (foto: hai.grid.id)
NOAH formasi saat ini. (foto: hai.grid.id)

Hadirnya NOAH seperti membawa kembali asa baru yang memotivasi para musisi pengusung aliran pop rock & alternative lainnya di Indonesia saat itu, setelah dibombardir dengan fenomena maraknya boyband & girlband yang mendominasi pasar mainstream musik nasional selama beberapa tahun. Bahkan 'pengkultusan' bagi sosok Ariel yang baru saja selesai menjalani masa tahanannya sebagai icon perlawanan atas dominasi fenomena tersebut digaungkan banyak penggemarnya dengan memviralkan jargon dan tagar "Ariel Bebas Boyband Tewas" via salah satu media sosial.

Proyek "Second Chance" menjadi salah satu rangkaian karya paling penting yang menandai perjalanan NOAH sejak 2014 hingga sekarang, proyek ini adalah tetralogi rilisan ulang dengan nuansa serta aransemen baru bagi lagu-lagu dan album yang pernah dirilis NOAH dengan nama kelompok yang lama, dengan tambahan beberapa karya baru. Strategi ini secara pemasaran sangat berhasil, karena mampu menggandeng kembali para penggemar fanatik mereka dari era sebelum NOAH, juga memikat generasi baru menjadi penggemar dengan aransemen serta visualisasi yang up to date dengan perkembangan industri hiburan & musik yang relevan.

Dalam tempo sepuluh tahun sejak kembalinya, NOAH telah merilis total 7 album musik yaitu: Seperti Seharusnya (2012), Sings Legends (2016), Keterkaitan Keterikatan (2019), dan tetra album dari proyek "Second Chance" yang dirilis pada tahun berbeda, Second Chance (2014), Taman Langit (2021), Bintang Di Surga (2022), dan terakhir Hari Yang Cerah (2022).

Pentingnya Menjadi Relevan

Menarik ketika mengikuti perkembangan NOAH sebagai sebuah kelompok musik dan fenomena tersendiri dalam dunia entertainment di Indonesia. Konsistensi berkarya dan berada di level atas, turbulensi yang pernah dialami hingga sempat vakum dan berganti nama, serta comeback gemilangnya dalam satu dekade terakhir secara pencapaian dan popularitas sulit untuk disamai musisi manapun di tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun