Mohon tunggu...
Michael Juanda
Michael Juanda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orangutan Journey

Indonesian Ecotour Guide, Founder of Orangutan Journey!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pemandu Wisata, Profesi Signifikan yang Masih "Underrated"

4 Oktober 2022   16:43 Diperbarui: 7 Oktober 2022   18:45 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memandu Wisatawan Mancanegara, dokpri

Tak terlepas bagi para pemandu wisata, banyak yang harus beralih mencari serta menjalankan profesi lain ketika tidak ada wisatawan datang. 

Peran pemerintah sangat diharapkan mengatasi keadaan seperti ini, untuk memberikan ruang solusi bagi perlindungan profesi pelaku pariwisata, juga konsekuensi turunan ketika menetapkan sektor pariwisata sebagai prioritas nasional.

Adagium "Pemandu wisata adalah ujung tombak pariwisata Indonesia" dapat dimaknai dengan persepsi berganda. Di satu sisi kondisi ujung tombak ini harus tajam dan berfungsi dengan baik untuk mengeksekusi jalannya kegiatan pariwisata; di sisi yang lain ujung tombak yang sama juga kondisinya sangat rentan patah karena kurang mendapat cukup perhatian.

Mungkin terdengar sedikit emosional, namun inilah fakta subjektif yang kerap saya temukan di berbagai destinasi wisata di Indonesia. 

Banyak sejawat pemandu wisata yang mengeluhkan status sosialnya di masyarakat karena masih dipandang 'sebelah mata' dengan profesinya, dianggap pekerjaan yang less-skill karena persepsi hanya bermodal bisa bahasa asing, belum diperhitungkan sebagai pekerjaan yang layak digeluti secara jangka panjang karena minimnya jaminan masa depan. 

Saya sering bercanda dengan rekan - rekan pemandu wisata ketika memberikan pelatihan kepemanduan di banyak daerah, "Jika orang lain bilang ke kalian untuk cari pekerjaan yang 'pasti-pasti aja', sampaikan kepada mereka bahwa yang pasti dalam hidup ini hanya sakit dan mati."

Tanpa bermaksud untuk membandingkan secara naif, pekerjaan sebagai seorang pemandu wisata dapat membuka sebuah dimensi tak terbatas. 

Ada kebanggaan besar saat kita memandu wisatawan mancanegara, menyelesaikan kunjungan berlabel VIP & VVIP, berkesempatan memandu tokoh terkenal, pejabat publik, hingga selebritas, dan dapat berinteraksi secara intensif dengan mereka. 

Namun, semua kebanggaan itu tidak menggaransi kesejahteraan pendapatan jangka panjang ataupun karir yang berkelanjutan, kerena tidak adanya indikator secara kualitatif untuk mengukurnya, semuanya hanya bermuara kepada satu kata "Kebanggaan".

Team Guide National Geographic Orion - Borneo Expedition, dokpri
Team Guide National Geographic Orion - Borneo Expedition, dokpri

Rethinking Tourism

Tema peringatan Hari Pariwisata Sedunia tahun 2022 ini adalah "Rethinking Tourism", dimana kita semua diajak berpikir kembali untuk membangun pondasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun