Mohon tunggu...
Puput Kurniawati
Puput Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perempuan

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam, Media Dakwah, dan Dinamika Sosial

17 Februari 2021   01:22 Diperbarui: 17 Februari 2021   01:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam istilah Jawa: sendika dawuh atau dalam istilah santrinya: sami'na wa atha'na. Begitulah kiranya sikap masyarakat terhadap tokoh agama di sekitarnya. Hal ini didasari karena ulama memberikan rasa nyaman dan aman pada masyarakat. Ulama dipandang sebagai sebuah oase yang dapat menyelesaikan berbagai macam masalah di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, tak heran jika masyarakat selalu menaruh hormat dan segan terhadap ulama.

Ulama dan lembaga keagamaan sudah sepatutnya berjalan beriringan. Lembaga keagamaan merupakan wadah yang bisa menjadi legitimasi bagi ulama untuk menyampaikan dakwahnya. Dalam hal ini, lembaga keagamaan bisa membuat suatu platform atau kanal-kanal media yang nantinya bisa diberdayakan oleh anggota dan tentu saja ulama secara praktis.

Hal ini akan sangat bermanfaat pada generasi milenial dan umat muslim perkotaan. Kepercayaan dan antusiasme masyarakat dapat dengan mudah diraih jika keduanya saling bekerja sama dan memiliki misi yang sama. 

Dakwah melalui media-media yang semakin pesat bisa dikembangkan lagi melalui studi keilmuan keislaman melalui video animasi, bisa berbentuk narasi cerita yang memiliki plot atau hanya pemaparan materi semata. Potongan-potongan video mengenai nasehat agama juga bisa dimasifkan persebarannya. Tulisan-tulisan dalam artikel keagamaan bisa diambil intisarinya agar ringan dan dapat dibaca dalam hitungan menit. Dakwah menggunakan media-media audio visual bisa menjadi alternatif yang ampuh dalam masa pandemi ini.

Di tengah pandemi ini, sudah sewajarnya kita semua berimprovisasi dalam berdakwah. Dakwah Islam yang tadinya eksklusif bisa digaungkan secara luas tanpa mengenal batasan usia, waktu, tempat, dan lain sebagainya. Kita mungkin mengenal istilah EdTech 2.0 dimana proses pembelajaran akan menggunakan media-media berbasis AI (Artificial Intellegence), kecerdasan buatan, dan digital learning. Tentu saja, ini adalah imbas dari modernisasi yang begitu cepat.

Dakwah Islam ke depannya adalah konsep yang menyesuaikan perilaku hidup generasi milenial, penyampaian yang atraktif melalui AI dapat menjadi suatu terobosan baru dalam menggembleng calon ulama dari rumah masing-masing. Yang tak kalah penting adalah ke depan mungkin kita bisa menggunakan teknologi hologram. Jadi, kita dapat menyaksikan para kiai-kiai pesantren yang sedang membaca kitab kuning di rumah kita secara detail. Hal ini bisa dicapai jika kita saling sadar terhadap pentingnya teknologi.

Pandemi yang membuat kita berada di rumah untuk beberapa waktu harus menjadikan diri kita kreatif dan produktif. Kita harus menjadi generasi yang tak hanya berpangku tangan tapi juga berinovasi untuk kepentingan orang banyak. Memanfaatkan teknologi secara tepat dapat memaksimalkan peran kita terhadap diri kita sendri dan orang lain. Teknologi merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kita semua harus pintar beradaptasi dan berkolaborasi dengan zaman yang tak menentu. Perubahan itu diperlukan adanya, tapi harus tetap berada pada poros tradisi yang sesuai. Agar dakwah-dakwah melalui teknologi bisa diterima dengan apik oleh khalayak umum.

Penulis : Puput Kurniawati

Mahasiswa KKN MIT DR XI UIN Walisongo Semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun