Mohon tunggu...
Puput Kurniawati
Puput Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perempuan

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam, Media Dakwah, dan Dinamika Sosial

17 Februari 2021   01:22 Diperbarui: 17 Februari 2021   01:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama ini terkadang orang masih terkungkung pada makna sempit dakwah Islam itu sendiri. Padahal jika ditelisik lebih jauh, dakwah mempunyai cakupan dan strategi yang luas. Medan dan media dakwah selalu berkembang dan mengikuti zaman

Islam datang untuk menyelesaikan masalah yang ada di suatu komponen masayarakat. Islam hadir sebagai solusi dan jalan tengah sebuah peradaban dan dinamika sosial. Maka tak heran jika para Walisongo (para ulama [pendakwah] Islam di tanah Jawa) mendakwahkan Islam dengan karamah-karamah untuk melawan sihir yang ada di pulau Jawa kala itu. 

Karena memang Islam itu adalah penawar dari ketakutan masyarakat. Sama halnya dengan dakwah Islam di Eropa yang menitikberatkan pada filsafat dan ilmu pengetahuan. Setiap tempat mempunyai ciri khas dan permasalahan yang berbeda dan harus diselesaikan dengan cara dan metode tersendiri pula.

Tak dapat dipungkiri bahwa zaman selalu bergerak maju dan selalu berubah-ubah senada dengan kaidah manthiqi al-'alam mutaghayyir. Berubah dalam hal apa? Tentu saja peradaban dan teknologi. Adakalanya ini karena kreativitas dan inovasi adakalanya bersifat solusi dari sebuah permasalahan. Tak terkecuali inovasi-inovasi yang disebabkan oleh korona ini. Para pendakwah menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan jaringan dan media dakwah yang luas dan ringan tapi dengan bobot yang berkualitas.

Globalisasi dan Dakwah Abad 21

Dunia yang kian mengglobal ini seolah menjadi sebuah desa kecil dalam genggaman setiap manusia. Kita yang di Indonesia dapat mengetahui langsung berita-berita aktual di manca negara. Kita juga dapat terhubung dengan berbagai orang di belahan bumi lainnya hanya dalam hitungan detik. Selain itu, kita juga dapat menikmati rasanya berbelanja dan berbisnis serta belajar secara daring yang sangat efektif dan efisien.

Era society 5.0, di mana terjadi kolaborasi antara manusia dan teknologi, menjadi sebuah ruang baru dalam dinamika sosial kita hari ini. Sinergitas antara kebudayaan, keilmuan, dan teknologi harus berjalan selaras dan seimbang. Karena itu semua adalah tuntutan zaman yang harus kita kolaborasikan bukan kita benturkan satu sama lain. Di dunia yang semakin pesat ini kita harus berbenah untuk mendidik dan berdakwah sesuai dengan zaman dan kebutuhan.

Hal ini senada dengan Qawa'id al-Fiqhiyyah; al-Muhafadlatu ala Qadimi al-Shalih wa al-Akhdu bi al-Jadidi al-Ashlah. (Melestarikan suatu yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik) atau istilah kerennya merawat tradisi, menebar inovasi. Ini menunjukkan bahwa Islam itu tidak membatasi kreativitas dan hal-hal baru. Islam itu unik dan mendorong umatnya untuk berinovasi dalam berbagai hal terutama dalam dakwah keislaman.

Selama ini terkadang orang masih terkungkung pada makna sempit dakwah Islam itu sendiri. Padahal jika ditelisik lebih jauh, dakwah mempunyai cakupan dan strategi yang luas. Medan dan media dakwah selalu berkembang dan mengikuti zaman. Menjawab berbagai macam permasalahan yang ada di masyarakat luas. Dahulu para pendakwah menyatukan persepsi masyarakat Nusantara dengan ajaran-ajaran Islam yang membumi, mereka mengawinkan budaya setempat dengan Islam. Dakwah Islam yang ramah dan moderat dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat sehingga lahirlah Islam dengan corak khusus daerah tersebut.

Ulama, Pandemi, dan Inovasi

Ulama selalu menjadi titik sentral suatu kehidupan sosial kemasyarakatan. Masyarakat selalu lebih memercayai tokoh-tokoh agama dan ulama di lingkungan sekitar mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun