DIBUTUHKAN RUANG TERBUKA ANAK
Saya melihat jelas diwilayah Indonesia masih punya lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk membangun tempat untuk menempah potensi anak dalam mengambil jati diri dengan menitik beratkan pada management sampah sebagai objek, misalnya saja mengumpul kaleng rombeng menyulapnya jadi barang antik yang bernilai ekonomis tinggi dengan pemanfaatan Medsos mungkin bisa jadi pasar Online untuk jual _beli. mengakrabkan diri dengan alam membuat ukiran dari urat kayu yang sudah tua lalu diukir sesuai selera jangan disama ratakan paud ,ke tk atau play group di maknai dengan ruang terbuka anak menurut saya itu salah besar, hal semacam itu bagi saya merupaka pra sekolah jadi boleh dibilang itu sedah seperempat anak dipaksa dewasa, saya juga berfikir dengan begitu merangsang fikiran untuk menjadi pribadi yang matang,punya tanggung jawab atas dirinya.berkaiatan akan itu untuk menguatkan pendapat saya,
Saya pun mengutip satu pendapat dari J.J.Rousseau: menghubungkan perkembangan individu dengan perkembangan peradaban manusia, pertumbuhan dan perkembangan individu dan keadaan hidup mempunyai suatu proses penyempurnaan dan pematangan diri secara sendiri-sendiri. Pendapat Rousseau dapat mempengaruhi bidang pendidikan, bahwa pendidikan haruslah didasarkan pada alam di mana anak didik itu hidup. Namun bila kita lihat bersama dilapangan hal itu seakan hanya dalam angan_angan. Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H