Mohon tunggu...
Jumari Awi
Jumari Awi Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen STAI Denpasar Bali

Sharing itu penting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sensualitas Psikologi dalam Virtual Class

9 Maret 2014   03:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:07 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

@Engkong Jumari Awi:
Luar Biasa !!!. Terhadap pernyataan mas Oyu, engkong 200% sepakat !!!. Btw, trhdp pertanyaan yg disampaikan, maka dlm hal ini perlu dimaklumi bersama. Bhw sdh seyogyanya penggunaan tenaga pendidik pd suatu lembaga pendidikan, hrs mengacu pd 4 kompetensi yg hrs dimiliki seorang pendidik, yakni: kompetensi pedagogik, professional, sosial dan kompetensi kepribadian. Utk calon pendidik, seharusnya melewati pola rekrutmen dg tes dasar 4 kompetensi tsb. Adapaun yg sdh menjadi pendidik, maka kompetensi tsb hrs terus diasah melaui sistem pendidikan dan pelatihan guru. Makanya, saat ini Kemdikbud telah, sedang dan akan menggalakkan program sertifikasi guru.

16)@Izul Bam's: Assalamu'alaikum wr wb. Sya Akhmad Dzulkifli no absen 10 hadir pak . Sya mw bertya, bgaimana metode pembelajaran yg ampuh dLakukan dSekolah2 / lembaga pendidikan yg ad dPedalaman, sdgkn qt tw fsiltas mwpun pendidkn tdk sperti yg ad dKota2 besar.. Dan 1 lagi, adakah persamaan ilmu Saints dgn ilmu psikologi ?? Wassalam.

@Engkong Jumari Awi: (Mulyatiningsih, 2010: 6-27)
Wa’alaikumsalam wr wb...
vSalah satu prinsip penerapan teknologi penddkan adlh berbasis local genius (kearifan lokal ~ sesuai potensi dan daya dukung daerah dimana sekolah itu dikelola).
vTujuan penddkan scr nasional (memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar ~ Kur 2013) pd tataran konsep bolehlah (bhkn hrs) sama, namum pd tataran penerapannya di daerah (indikator pencapaian mutu dan kriteria ketuntasan minimal) tdk hrs sama, artinya yaa disesuaikan dg sikon faktual (input; ragam peserta didik dan fasilitas pendukung).
vJika tujuan hrs sama, namun metode pembelajaran (sbg alat utk pencapaian tujuan) sangat wajar bilamana berbeda (variatif).
vDengan demikian, metode pembelajaran yg ampuh di sekolah pedalaman, yaa hrs memenuhi unsur kesesuaian dg sosial, budaya dan ekonomi masyarakat pedalaman.
vPerlu kita pahami, bhw “Pendekatan” adlh seperangkat asumsi yang berhubungan dengan belajar dan mengajar. Metode adlh suatu rencana untuk penyajian yang sistematis berdasarkan pada pendekatan yang telah dipilih. Teknik adlh kegiatan khusus yg dilakukan di klas yang mengacu pada metode tertentu. Bbrp metode pembelajaran, yakni sbb:
vMetode Pembelajaran Kontekstual: Investigasi (penelitian/penyelidikan), Inquiry (Penemuan), Discovery Learning (menemukan pengetahuan sendiri), Pembelajaran Berbasis Masalah, Problem Solving (Pemecahan Masalah), Mind Mapping (Menyajikan Isi), Role Playing (Bermain Peran), Simulasi,
vMetode Pembelajaran Aktif Konvensional: Ceramah (lectures) dan bertanya (questions), Resitasi (guru bertanya, peserta didik merespon dan guru memberi reaksi), Praktik dan latihan (practice and drills).
vMetode Diskusi: Panel dan debat,  Jigsaw (Kelompok Ahli)
vCooperative learningStudent Team-Achievement Devision (STAD), Team-Game-Tournament (TGT), Team Accelerated Instruction (TAI), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Learning Together,Numbered Heads Together,Make - A Match (Mencari Pasangan),  Think Pair And Share, Peer tutoring,
vBtw, esensi seluruh metode pembelajaran di atas, bisa diterapkan di sekolah pedalaman, meskipun dinamika-nya tentu berbeda dg penerannya di sekolah perkotaan.
vAdapun saint, scr umum adlh pengetahuan, sedangkan psikologi adlh salah satu ilmu pengetahuan (simak materi power poin: 19-25).

~ sekian, sampai ketemu di lain kesempatan, terimakasih ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun