Mohon tunggu...
Jumari Awi
Jumari Awi Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen STAI Denpasar Bali

Sharing itu penting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sensualitas Psikologi dalam Virtual Class

9 Maret 2014   03:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:07 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

@Engkong Jumari Awi: (Power Point: 51)
Wa’alaikumsalam wr wb… Luar Biasa !!!, pertanyaan yg “super hot” mas fikri… hehe..
vPada prinsipnya, sesuai dg fungsi dan manfaat ilmu psikologi, yakni fungsi prediktif (memperkirakan), deskriptif (menggambarkan), dan fungsi pengendalian, maka utk memahami psikologi (jiwa seseorang) scr valid.. kita hrs menggunakan prosedur ilmiah, yakni sistematis,metodis dan empiris.
vProsedur ilmiah tsb, hanya bisa dilakukan bilamana kita berbasis pada Ilmu Psikologi. Ini berarti, scr umum, bs dikatakan bhw utk memahami psikologi seseorang, kita hrs mempelajari ilmu psikologi (kalo perlu sampai yg lbh khusus ~ psikologi mikro).
vNamun demikian, sejarah membuktikan, bhw ada bbrp orang “spesial”, yg dianugerahi oleh Allah SWT, memilki potensi/daya terawang yg “mumpuni” (bawaan sejak lahir/keturunan ~ sejalan dg teori pendekatan naturalisme). Meskipun yg bersangkutan blm pernah belajar ilmu psikologi scr khusus.
vBisa jadi, mas fikri adlh termasuk orang “spesial” tsb…. hehe…

7)@Uqi Anisa: menurut drever "psikolog adalah cabang yang dapat didefinisikan secara berfariasi tergantung pendekatan yang dilakukan". saya ingin meminta contoh bagaimana bisa definisi di gantungkan dengan pendekatan yang dilakukan?? trmksih.

@Engkong Jumari Awi: (Power Point: 27-30)
Pertanyaan mbak anisa.. “nyelengit”.., tapi “legit”, khususnya buat Engkong… hehe...
vMemang demikianlah adanya, bhw mendefinisikan sesuatu, termasuk mendefinisikan psikologi itu tergantung dari sudut pandang (pendekatan/metode) mana yg digunakan oleh pendefinisi.
vKata “tergantung” (menggantungkan) di sini, lbh bermakna pd “penyerahan” atas dasar yg dijadikan indikator (variatif) oleh si pembuat definisi.
vSbg ilustrasi: menurut mbak anisa, “cakep” adlh seorang cowok yg memiliki tubuh atletis, rahang wajah datar menonjol, dada bidang, hidung mancung, dan rambut lebat. Sementara menurut mbak lenny, “cakep” adlh seorang cowok yg memiliki senyum menawan, ramah, pinter, dan simpatik.
vHal tsb, berarti.. mbak anisa mendefinisikan “cakep” dg pendekatan/metode deteksi lbh ke indikator (ciri-ciri) fisik. Sedangkan mbak lenny, lbh menggunakan indikator (ciri-ciri) non fisik. Lantas, apakah mbak anisa salah, dan mbak lenny yg benar???, TIDAK !!!. krn masing2 berhak menggunakan indikator yg hendak ditonjolkan.
vDemikian pula adanya, definisi psikologi menurut bbrp ahli.

8)@Nur Ahmad Al Ghoni: Menurut morgan dkk...psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang prilaku manusia dan binatang, dimana hasil pengertian dari binatang diterapkan pada manusia. yang ingin saya tanyakan bagaimana gambaran" hasil pengertian dari binatang diterapkan pada manusia??? trmksih.

@Engkong Jumari Awi: (Power Point: 29)
Luar Biasa.., Salam Super !!!, utk mas ahmad...
vPernyataan Morgan dkk di atas, menunjukkan masih adanya penggunaan binatang, sbg slh satu alat dlm dunia penelitian (yaa semacam “kelinci percobaan” gitu lah), utk kemudian hasilnya “ditransformasikan” kpd perilaku manusia. Bbrp ahli beralasan, bhw dlm bbrp hal (tertentu) manusia “dinilai” memilki sifat/perilaku hampir sama dg binatang. Selain itu, utk praktek penelitian tertentu, dianggap sangat tdk manusiawi, bilamana langsung menggunakan “manusia” sbg alat penelitian (“kelinci percobaan”).
vContohnya: di dunia pendidikan, ada satu penelitian yg bertujuan mendeteksi perkembangan belajar manusia (sarbond theory ~ stimulus-respon). Tokoh-tokoh aliran behaviorisme ini di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner.
vDlm sebuah penelitian, digunakan seekor anjing. Ilustrasi hasilnya kurang lbh begini.. bhw anjing mulanya tdk tahu “harus diam-duduk manis” ketika diteriakin “diammm..!!!” oleh si empunya. Tapi, stlh diberikan teriakan tsb scr terus menerus, disertai belaian bila ia nurut, dan dipukul jika tetap mbandel.. maka lambat laut, anjing tsb langsung “tunduk” hanya dg sekali teriakan si empunya.
vHasil penelitian tsb, utk bbrp ahli, akhirnya diterapkan sbgmna pd perkembangan belajar peserta didik, dan sampai saat ini teori tsb masih mewarnai dunia pendidikan.
vNamun demikian, pemikiran terkini, yg dimotori oleh Albert Bandura, teori tsb mendapatkan perlawanan. Dg alasan, manusia adlh manusia, sdngkan hewan adlh makhluk yg berbeda dg manusia. Maka lahirlah teori Cognitif Social Learning, yg mengedepankan manusia sbg “model” pembentukan dan perkembangan belajar siswa.

9)@Dee Ikka: hari selasa kan kita belajar filsafat hari jumat psikologi pertanyaanya bagaimana hubungan antara filsafat dan psikologi ...

@Engkong Jumari Awi: (Power Point: 34)
vHubungannya begini kalieee mbak... Hari Selasa pusiiiing, terus Hari Jum’at makin mumet... hehe... pisss!!!.
vBtw, ibarat silsilah keluarga, FILSAFAT adlh “leluhurnya” semua ilmu, termasuk Ilmu Psikologi. Dlm hal ini, khususnya bila dikaitkan dg dimensi filsafat ilmu.
vPsikologi berinduk pada filsafat, khususnya filsafat (ilmu) mental. Namun dlm perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu (Beta) seperti fisika, kimia, dan biologi memberikan andil yg cukup besar baik dlm aspek metodologi maupun topik-topik kajian.
vDlm hal ini, filsafat berfungsi untuk memberikan landasan filosofik (sumber inspirasi dan pedoman kehidupan; cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia), khususnya dalam memahami berbagi konsep dan teori, serta membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah dlm ilmu psikologi.
vGmn mbak ikka, tambah mumet yaa???... yaaa itulah filsafat, makin mumet.. berarti makin merasuk ilmunya... wkwkwkwkwk....

10)@Chomed Edi: Kata Wundt Fisiologi hanya ilmu bantu psikologi. nah ana mau tnya bedanya fisiologi dan psikologi apa?.

@Engkong Jumari Awi: (Power Point: 36 & 42)
Mas edi.., bedanya.. kalau fisiologi berawalan huruf “F”, sdngkan psikologi berawlan huruf “P”... hehe.. pisss!!!.
vBegini mas.., Fisiologi menitikberatkan kajian gejala2 jiwa seseorang berdasarkan proses alam (misal: tanggal atau hari lahir, bentuk wajah dan sifat, bentuk guratan tangan, bentuk tengkorak, dsb). Bicara psikologi, terkait fisiologi, maka kita akan bertemu dg Astrologi (Ilmu Perbintangan), Phsiognomi (Ilmu Wajah), Chirologi (Ilmu Guratan Tangan), Phrenologi (Ilmu Tengkorak), atau 4 Karakter menurut Hipocrates & Galenus, dsb.
vSedangkan Psikologi sbg Ilmu yg terpisah (mandiri) menitikberatkan kajian gejala2 jiwa seseorang berdasarkan perilaku dan proses mental.
vSilahkan simak juga jawaban pertanyaan2 di atas (yg terkait).

11)@Lenny Terracotta Embemmbs: Assalamu'alaikum,,, pak,, karna pertanyaan Lenny sma dengan punya lely, saya skrg menanyakan,(adakah objek lain psikologi selain manusia dan perilakunya???????).

@Engkong Jumari Awi: (Power Point: 49)
Wa’alaikumsalam wr wb… maaf mbak, utk saat ini objek telaah psikologi hanya pd manusia (sbg objek material) dan perilaku manusia (sbg objek formal). Btw, coba deh sabar.., siapa tahu kelak objeknya bisa nambah.., yaaa mungkin nunggu engkong jadi professor gitu lah.... hehehe... pisssss !!!.




12)@EAn Anakn PoEnye: Ass, pak saya dian najmi. mau nanya (Apakah kekaguman itu termasuk cinta?).

@Engkong Jumari Awi: (Power Point: 14-15)
Wa’alaikumsalam wr wb.. Waduh.. klepek-klepek engkong... saking kagumnya pd pertanyaan mbak najmi, dan tulusnya cinta engkong pd KI 2012... mas hasannnnnn..... tolongin engkong.... hehehe...
vDlm psikologi, kagum dan cinta adlh 2 (dua) perilaku ekspresi jiwa seseorang, yg sama2 bersemanyam di ruang “afeksi” (perasaan/emosi jiwa), tapi berbeda tangga (tingkat).
vTingkat ketertarikan seseorang kpd orang lain, lazimnya adlh: senang – kagum – cinta. Keterlibatan emosi jiwa pd cinta, kedalamannya melebihi kagum. Dalam cinta pasti ada kerinduan, tapi dlm kagum blm tentu ada keriduan.
vJadi, kekaguman bs termasuk cinta, apabila di situ mulai ada kerinduan. Tp, bilamana belum, maka kagum hanyalah berhenti pd makna salut/takjub.

13)@David Kurniawan: Apa tujuan dan manfaat mahasiswa belajar psikologi?, serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?.

@Engkong Jumari Awi: (Power Point: 52)
Mohon maaf mas david, jawaban dr pertanyaan tsb. telah digambarkan dlm bagan (materi hal 52) scr simpel namun jelas. Penerapannya, tinggal mempraktekkannya dlm kehidupan sehari-hari dg tulus dan kemauan yg tinggi.




14)@Raden Saleh Astraningrat: 1.antara psikologi islam dan barat mana yang duluan lahir, 2.apa kelebihan dan kekurangan psikologi islam dan barat, 3.kenapa psikologi barat lebih cepat maju dan berkembang dari pada psikologi islam.

@Engkong Jumari Awi:
Salam Super !!!... dari sekian pertanyaan virtual class ini, pertanyaan mas raden saleh adlh yg paling aktual, krusial dan sensual. Jujur, utk mengurai jawaban dari topik pertanyaan njenengan, engkong merasa tdk cukup bila dibahas pd diskusi singkat kali ini. Untuk itu, topik tsb. engkong putuskan menjadi “headline” diskusi langsung di klas konvensional, dg cara mengkaji konsep makalah utuh. Tolong mas raden saleh persiapkan sebuah makalah, nanti kita sandingkan dg makalah yg engkong susun. Kita ketemu pd pertemuan 2 minggu lagi (diskusi khusus: psikologi islam vs psikologi barat).

15)@Tara Oyu: Jika pissikologi tu adalah salah satu cara untuk mengetahui karakter siswa saya percaya akan memicu proses belajar mengajar lebih baik,,, sabaa dengan tekat izhar tu yang harus di terangkan dengan dasar dan prosedur yang harus di terangkan dan di luruskan lewat PBM, MPL mungkin kita semua lambat laun akan kita pelajari bersama. yang jadi pertanyaaan sekarang bagai mana cara mengatasi tenaga pendidik yang kurang menguasai materi dan prosedur? dia jd guru krna The Power Of Many.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun