Tak menunggu lama, setelah semuanya mendapatkan bus dan telah rapi masuk ke bus, mereka langsung jalan ke tempat wisata yang pertama yaitu Taman Budaya Hati Tersuci, sekaligus untuk menyantap makan siang dengan makanan khas Cirebon yaitu Nasi Jamblang. Setelah menyantap makanan khas Cirebon, semuanya langsung berpencar untuk memburu foto di Taman Budaya Hati Tersuci.
Di sini bukan hanya mendapatkan foto yang bagus tetapi dapat menambah pengetahuan karena di Taman Budaya Hati Tersuci bisa tahu akan sejarah dari Agama Kristen, kerukunan yang terjalin antar masyarakat di sekitarnya walaupun berbeda agamanya, arsitektur bangunannya yang kebanyakan terbuat dari batu bata dan merupakan perpaduan yang mengambil corak dari keraton yang ada di Cirebon. Taman Budaya Hati Tersuci bisa disebut replika dari Keraton Kasepuhan.
Keraton Kasepuhan salah satu ikon Kota Cirebon yang sarat akan nilai sejarah. Keraton Kasepuhan adalah tujuan selanjutnya untuk berburu foto. Tak terlalu jauh dari wisata Taman Budaya Hati Tersuci sehingga tidak memakan waktu yang banyak.
Dalam Keraton Kasepuhan bangunannya masih terlihat kuno dengan halaman depan dikelilingi tembok dari bata merah yang sudah dihinggapi oleh lumut, walaupun sudah lama dibangun tetapi Keraton Kasepuhan masih terawat dan terjaga, dan di sana terdapat patung macan putih berjumlah 2 buah di depan pendopo.
Tampak depan Keraton Kasepuhan berupa bangunan yang dikelilingi bata merah sedangkan jika masuk lebih ke dalam akan nampak bangunan yang agak modern dengan warna putih yang mendominasinya dan tiang yang terbuat dari kayu berwarna hijau. Masih terdapat abdi dalem juga di Keraton Kasepuhan.
Dari informasi yang didapat, ternyata Desa Sitiwinangun yang sebagian besar warganya merupakan pengrajin gerabah pernah masuk ke dalam salah satu channel televisi di Indonesia. Yups, seperti yang telah ditulis tadi bahwa Desa Sitiwinangun merupakan sebuah desa di Kota Cirebon yang warganya sebagian besar bekerja sebagai pengrajin gerabah.
Dilihat dari arti nama Desa Sitiwinangun, Siti berarti lemah dalam bahasa jawa atau tanah dalam bahasa indonesia dan Winangun yang berarti dibangun. Jika digabungkan maka berarti tanah yang dibangun atau dibentuk.
Di sini dapat melihat proses pembuatan gerabah, hasil-hasil gerabah yang telah jadi, pengukiran untuk desain gerabahnya dapat diperoleh di Desa Sitiwinangun. Sebenarnya dapat juga melihat proses pembakaran gerabah tapi sayang, karena waktu sudah sore saat berkunjung ke Desa Sitiwinangun alhasil rombongan ATVI tidak bisa melihat prosesnya karena terlambat. Jadi jika ingin melihat proses pembakaran gerabah disarankan jangan mengambil waktu sore untuk berkunjung ke Desa Gerabah Sitiwinangun.
Seharian sudah berjalan sekarang tiba waktunya untuk makan malam dan pembagian kamar. Setelah perut terisi, Bus Pariwisata mulai membawa rombongan ke hotel untuk istirahat. Kedai Travel memilih Ibis Budget untuk tempat menginap selama Kegiatan Hunting Fotografi di Cirebon.
Hari kedua, peserta harus bangun jam 04.00 wib untuk siap-siap mandi dan sarapan pagi di hotel. Karena peserta Hunting Fotografi mencakup kurang lebih 200 mahasiswa.