Mohon tunggu...
Kiki Rahmawati
Kiki Rahmawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Film

Proses Mediasi dalam Film The Outpost (2020)

22 November 2021   01:37 Diperbarui: 22 November 2021   02:10 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Scene dalam film the outpost tentunya tidak hanya sampai disitu, semakin kita menonton film the outpost kita akan disuguhkan scene yang menegangkan, dimana Kapten Keating yang akhirnya gugur, karena pimpinan memerintahkan untuk berpatroli malam dengan menggunakan mobil, sedangkan jalanan disana sangatlah sempit karena berada di pegunungan, Kapten Keating pun gugur karena mobil yang dinaikinya terjerumus ke jurang. 

Kemudian posisi Kapten Keating pun digantikan oleh Kapten Yilesces, pada pimpinan Kapten Yilesces inilah terjadi mediasi kedua pada film ini, dimana pada saat mereka sedang berada di camp ada warga lokal yang memotret camp mereka, kemudian dikejar oleh tentara Amerika dan akhirnya tertangkap, dan diketahui setelahnya bahwa orang tersebut ternyata adalah anak dari salah satu tetua dari warga lokal.

Kapten Yilesces pun mengumpulkan para tetua untuk bermediasi lagi, berdiskusi perihal orang yang kini sedang tentara Amerika sandera. 

Para tetua pun mendesak tentara Amerika untuk mengembalikan orang tersebut, namun Yilesces menolak karena orang tersebut terindikasi mata-mata dari Taliban untuk mengawasi camp mereka. Kemudian pada saat mediasi pun tejadi perdebatan dikarenakan para tetua mengungkit janji dari Kapten Keating dahulu untuk memberikan uang kompensasi yang masih belum para warga lokal terima. 

Namun Yilesces menahan uang kompensasi tersebut selama kasus orang yang memotret camp mereka ini jelas maksud dan tujuannya. Dapat kita simpulkan dari scene tersebut bahwa mediasi yang kedua tidak berjalan dengan baik, karena tidak terjadi kesepakatan damai antara kedua belah pihak, dan masih mengedepankan kepentingan masing-masing, sehingga belum menemukan jalan tengah atas permasalahan mereka.

Masa pimpinan Kapten Yilesces pun tidak lama di camp itu, karena saat mereka sedang berpatroli, Kapten Yilesces dan salah satu tentara bernama Yunger yang sedang melewati jembatan, kemudian mereka dikenai bom oleh Taliban yang mengakibatkan Kapten Yilesces tewas hancur berkeping-keping. 

Pergantian Kapten pun terjadi lagi, yaitu digantikan dengan Kapten Sylfanius, pada masa pimpinan Kapten Sylfanius ini dianggap tidak berkompeten karena terlalu lama dalam memberikan perintah pada saat yang genting, kemudian pada saat mereka diserang kembali oleh Taliban, dan ingin melemparkan bom, kapten malah memberikan titik koordinat yang salah, sehingga bom terebut mendarat dengan salah sasaran.

Akibat penyerangan itu yang terjadi malam hari, pada pagi harinya ada warga lokal yang mendatangi camp tentara Amerika dengan membawa gerobak yang berisi mayat seorang wanita, yang merupakan anak dari orang tersebut, ia mengaku bahwa anaknya tewas karena serangan yang terjadi malam itu. Sehingga ia meminta kompensasi kepada para tentara Amerika, namun mayat dari perempuan tersebut sudah dikerumuni lalat, yang menandakan bahwa sudah meninggal lebih dari sehari, dan kuat kemungkinan bahwa ia meninggal karena serangan dari Taliban, bukan disebabkan oleh tentara Amerika. Namun Kapten Sylfanius enggan berdebat dengan warga lokal, sehingga ia langsung saja memerintahkan salah satu prajurit disitu untuk memberikan uang kompensasi dengan jumlah yang besar dan menggunakan dana diskesioner.

Apabila kita analisis, mengenai permasalahan kali ini tidak berjalan dengan baik, malah lebih buruk dari pada mediasi sebelumnya. Perlu kita ketahui ketika melakukan mediasi yang pastinya kedua belah pihak mengutarakan apa yang mereka inginkan terlebih dahulu, kemudian perlu diadakan rundingan untuk mencari solusi terbaik untuk kedua belah pihak. 

Dengan cara itulah nantinya dimungkinkan akan mendapatkan kesepakatan damai dengan syarat-syarat yang menguntungkan keduanya (adil), namun ketika salah satu pihak enggan untuk melakukan mediasi dengan benar, langsung saja menerima apa yang diinginkan oleh pihak yang lain, maka saya menyimpulkan bahwa mediasi yang terjadi tidaklah berjalan dengan baik, walaupun hal tersebut sudah didasari kemauan, namun tidak ada usaha untuk mencari solusi terbaik untuk kedua belah pihak, melainkan menerima begitu saja apa yang dituntutkan oleh pihak lawan dengan dalil enggan berurusan dengan orang tersebut.

Proses mediasi yang terjadi pada film The Outpost telah usai, selebihnya kita disuguhkan peperangan dengan dihujani timah panas, granat, dan bahan peledak lain yang terjadi pada sekitar pukul 05.00 am pada tanggal 3 Oktober 2009, dimana para pasukan dari Taliban yang kurang lebih ada 400 orang menyerang markas tentara Amerika yang hanya berjumlah 54 tentara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun