Dampak yang ditimbulkan dari kasus penganiayaan anak di sekolah sangat berbahaya bagi anak dan lingkungan pendidikan. Dampaknya tidak hanya terbatas pada korban langsung kekerasan, tetapi juga dapat mempengaruhi seluruh lingkungan pendidikan, termasuk siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar. Kasus ini dapat memicu rasa tidak aman, trauma, dan ketidakpercayaan pada sistem pendidikan dan keamanan di Indonesia. Oleh karena itu, tindakan yang perlu dilakukan untuk menangani kasus ini antara lain memperketat pengawasan dan penanganan kasus kekerasan di sekolah, meningkatkan pemahaman tentang perlindungan anak di masyarakat dan di lingkungan pendidikan, serta memperkuat sistem pendidikan yang aman dan sehat bagi anak-anak di Indonesia.
Dalam jangka panjang, perlindungan anak di sekolah di Indonesia perlu ditingkatkan secara menyeluruh melalui upaya-upaya yang terintegrasi dan komprehensif. Perlu ada tindakan yang dilakukan oleh semua pihak terkait, seperti pemerintah, institusi pendidikan, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat secara umum. Beberapa hal yang harus dilakukan antara lain meningkatkan pemahaman tentang perlindungan anak dan pencegahan kekerasan, melaksanakan program-program pendidikan dan pelatihan tentang perlindungan anak, meningkatkan kualitas dan kuantitas pengawasan terhadap pelaksanaan program perlindungan anak di sekolah, serta meningkatkan partisipasi anak dan orang tua dalam proses perlindungan anak di sekolah. Semua tindakan ini harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga dapat membentuk sistem perlindungan anak di sekolah yang efektif dan berkualitas di Indonesia.
SARAN
penting bagi semua pihak untuk mengambil tindakan nyata dalam meningkatkan perlindungan anak di sekolah. Pemerintah perlu memperketat pengawasan dan penanganan kasus kekerasan di sekolah, serta memperkuat peraturan dan mekanisme perlindungan anak yang berlaku di Indonesia. Institusi pendidikan harus meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perlindungan anak di antara guru, staf, dan siswa, serta memastikan bahwa program-program pelindungan anak dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.
Orang tua juga perlu ikut terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses perlindungan anak di sekolah, dengan memonitor keamanan dan kesejahteraan anak-anak mereka di sekolah, serta memberikan dukungan dan advokasi jika diperlukan. Masyarakat juga harus memainkan peran aktif dalam mendukung perlindungan anak di sekolah, dengan mempromosikan nilai-nilai yang menghormati hak-hak anak dan tidak membenarkan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun.
Selain itu, penting untuk menggalakkan kampanye dan program-program pencegahan kekerasan di sekolah, dengan melibatkan semua pihak terkait dan memanfaatkan media dan teknologi yang tersedia. Dalam jangka panjang, upaya-upaya ini dapat membentuk lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan berkualitas bagi anak-anak di Indonesia, serta memastikan bahwa hak-hak dan kebutuhan anak dihormati dan dilindungi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Liliek Setyowibowo. (2022). Terjadi Penganiayaan Siswa Usia 13 Tahun, KemenPPPA Desak Sekolah Jamin Perlindungan Anak. https://www.sonora.id/read/423331226/terjadi-penganiayaan-siswa-usia-13-tahun-kemenpppa-desak-sekolah-jamin-perlindungan-anak. Diakses Pada 12 Mei 2023.
UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan.
Permendikbud No. 23 Tahun 2019 tentang Standar Nasional Pendidikan.