Mohon tunggu...
Athalia Dias
Athalia Dias Mohon Tunggu... Guru - Dias Ayu Ambarsari

Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Unik di Balik Jurusan "Pertanian"

9 September 2018   07:00 Diperbarui: 9 September 2018   08:02 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah dari praktikum itu, saya juga belajar cara membuat tata usaha suatu produk yang memiliki keuntungan banyak. Sempat juga saya berbisnis jualan kecil-kecilan dilingkup sekolah lumayan juga hasil yang didapatkan. Saya juga berpikiran suatu saat memiliki bisnis pangan kedepannya.

hewani.nugget
hewani.nugget
nugget ayam
nugget ayam
selai nanas
selai nanas
Apa sih enaknya masuk Sekolah Kejuruan Pertanian? Yang pastinya asyik dong. Karena disitu saya belajar tentang artinya kerja keras sepenuhnya. Tak hanya belajar materi tetapi belajar lingkup praktik kerja. Saya juga merasakan pengorbanan orang tua mencari yang namanya "uang". 

Belajar untuk menjadi orang yang mandiri, kuat, dan tangguh untuk menghadapi dunia nyata nantinya. Proses menjadi orang yang siap bekerja dan belajar. 

Proses menjadi pribadi yang ditempa agar menjadi matang. Mengatasi masalah ekonomi juga diajarkan. Tak semua pilihan yang terpaksa itu buruk asalkan dengan bangkit dan berjuang pasti kedepannya bisa. 

Ada pepatah mengatakan "Jer Basuki Mowo Beo" yang artinya sebuah keberhasilan selalu membutuhkan pengorbanan. Jika kita ingin belajar pasti ada jalan keluar untuk bangkit dari suatu masalah. Karena saya percaya, usaha juga tidak akan menghianati hasil. Asalkan semua diserahkan Tuhan semua ada jalan. 

Saya juga tidak tahu masa depan yang kan datang. Tetapi saya percaya, perjuangan saya masih panjang dengan iman yang kuat pasti dipermudah. Komitmen yang saya pegang hanya "terus berjuang tak pernah menyerah".

Dan ternyata terbukti, dijurusan pertanian tak semuanya itu susah tetapi sebaliknya "meyenangkan". Disini juga saya mendapatkan pengalaman yang sungguh luar biasa. 

Awal mula memang menyakitkan tetapi sepanjang jalan yang dilakukan dengan ikhlas menjadi membahagiakan. Karena "aku tau yang aku suka" semua menjadi mudah. Tak menyangka juga saya dapat pretasi belajar yang memuaskan dibidang ini. Walaupun kadang kedepannya merumitkan atau tak sesuai harapan tetapi "Percayalah, semua akan indah pada waktunya".  

Salam kasih,

 Dias Ayu Ambarsari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun