UNHCR juga sudah ada IOM pun demikian. Lembaga-lembaga kemanusiaan lain seperti PKPU,MDMC, DT dan masihi banyak lagi, juga masyarakat sekitar bersinergi membantu. Tak ketinggalan para volunteers dari mahasiswa di Aceh bersatu padu membantu meringankan beban mereka. Ada yang bermain dengan anak-anak rohingya, ada yang membawa makanan dan ada saja yang mereka bawa. Inilah Indonesia kawan.
Konsorsium
Gerakan Islam Cinta (GIC) dan
Gusdurian Peduli dan Yayasan Sukma Bangsa Lhokseumawe tak ketinggalan untuk ikut bergerak juga. Kebutuhan mendasar adalah air bersih, dan kelengkapan kami siapkan. Juga dengan pipa-pipa untuk saluran pembuangan siap dipasang. Itulah hal konkret yang bisa dilakukan. Para lembaga kemanusiaan yang ada pun bersinergi menyiapkan segala sesuatunya. Sinergi ini sangat penting dalam mengelola manajemen pengungsi atau musibah lainnya. Hal ini agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan yang akan diberikan. Sekali lagi dalam hal kemanusiaan dan membantu kita juara kawan.
Dan ini, Konsorsium Gerakan Islam Cinta (GIC) dan Gusdurian Peduli dan Yayasan Sukma Bangsa Lhokseumawe juga memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat sekitar pengungsi
Rohingya.
Selain membantu kebutuhan air dan kelengkapan juga pipa saluran pembuangan serta paket sembako, sekolah sukma bangsa mempunyai ide dalam hal psikososial untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak
refugee Rohingya.
Indonesia bisa aku katakan sebagai bangsa peringkat pertama dalam hal membantu kemanusiaan. Ini bisa kita lihat dari berbagai macam kejadian yang ada di Indonesia. Masyarakat kita begitu mudah untuk berbagi dan membantu meringankan beban mereka yang terkena musibah. Bisa saya katakana lagi bahwa bangsa Indonesia sangat menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaa. Tapi di bidang Politik, oh Tuhan jauh sekali dari kata kemanusiaan.
Hari itu, Jumat 10 Juli 2020 para refugee dipindahkan ke kantor BLK. Mobil-mobil bis yang membawa mereka tiba di halaman gedung BLK, tempat baru bagi para refugee Rohingya. Masyarakat menyemut. Aparat pemerintah siaga dan para wartawan mengelilingi lapangan itu.
Hari itu jam 15.40 akan ada serah terima para refugee ini dari eks kantor imigrasi ke BLK yang diwakili oleh ketua Imigrasi Lhokseemawe dan Walikota Lhokseumawe. Para refugee itu dibariskan dalam cuaca yang panas. Acara serah terima selesai dan kini para refugee itu mendiami tempat yang baru.
Kenapa Pengungsi Rohingya di Aceh terus berulang? Seperti siklus tahunan. Dan yang paling besar terjadi pada tahun 2015. Pada tahun 2020 ini, kembali datang pengungsi Rohingya ini. Kenapa pengungsi Rohingya rela terombang ambing ditengah lautan selama berbulan-bulan dengan resiko antara mati di negaranya atau mati dilaut. Dan jika beruntung bisa terdampar di negara lain. Itu karena mereka mencari tempat yang aman untuk menjalani kehidupannya.
Konflik Rohingya ini bukanlah murni konflik agama sebagaimana informasi yang banyak beredar saat ini. Tapi ada konflik politik dan juga ekonomi yang menyebabkan etnis Rohingya ini tidak diakui sebagai warga negara dan selalu mengalami penindasan. Sehingga mereka keluar dari Myanmar melalui jalur laut tanpa tujuan yang jelas. Dan point yang sangat menarik adalah statemen Dalai Lama adalah Saya menyerukan kepada umat Buddha di Myanmar dan SriLanka untukmembayangkan wajah Buddha sebelum mereka berbuat kejahatan. Buddha mengajarkan cinta dan kasih sayang.Jika Buddha ada disana, dia akan melindungi muslim dari serangan umat Buddha,dari pengungsi Rohingya.
Pada tahun ini berjumlah 99 orang terdiri 15 orang laki-laki 30 orang anak-anak (tanpa orang tua) dan 54 orang perempuan.
Angka tersebut bukan statistik semata, melainkan menyangkut nyawa dan kehidupan manusia. Masalah pengungsi Rohingya ini sejatinya masalah kita bersama.
Lihat Sosbud Selengkapnya