Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Panggil Aku BTP

24 Januari 2019   19:15 Diperbarui: 24 Januari 2019   19:51 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sigid Kurniawan/Antara

Setidaknya ini tampak dari pendapatan daerah yang melonjak berlipat. Menurut Peter, ini persoalan kemampuan administrasi sebagai bagian dari keahlian terpenting bagi seorang pemimpin yang membawa perubahan. "Jangan bertanya ke saya bagaimana 4-5 tahun Jakarta bisa 4-5 kali lebih kaya," kata Peter. "Ini seperti Diponegoro yang jago administrasi, sangat tepat dan sangat ulung," kata Peter. (kompas.com).

Tapi untuk memahami BTP secara keseluruhan, kita bisa melihat BTP sebagai pribadi, publik figur dan juga sebagai seorang pemimpin, lihatlah hasil karyanya yang saya sebutkan diatas, juga perhatikan ucapan dan komentar-komentarnya terhadap sebuah permasalahan. 

Solusi yang ditawarkan. Karya-karya tersebut bisa merupakan ekspresi dan cerminan darinya.  Yang menarik menurut saya, kesadaran beragamanya, yakni kesadaran keagamaan yang dimunculkan melalui kebijakan-kebijkannya yang menyentuh sisi kemanusiaan kita.

Kemudian ketika pada pemilu gubernur periode ke II , terjadilah sebuah tragedi yang begitu menyayat hati saya, kejadian di Pulau Pramuka, yang menyebabkan BTP di hukum 2 tahun penjara. Aku tak kuat melihatnya menjadi pesakitan. Dalam posisi yang sedemikan itu, dengan gagah berani ia laksanakan perintah pengadilan tersebut dengan gestur tubuh yang sangat gentelmen, BTP menerima.

Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Hari ini, 24 Januari 2019 BTP sudah keluar. Ia menjadi manusia bebas, BTP sendiri berujar dan berteriak MERDEKA. Banyak dari lapisan masyarakat ingin menjemput BTP di Mako, tempat ia di tahan, namun dengan tegas BTP menahan pendukungnya untuk jangan menjemputnya. Karena akan menggangu Aktivitas masyarakat dan membuat macet jalan. 

Luar biasa. Namun ada banyak juga yang sudah tiba di Mako Brimob.  Orang-orang yang mengenakan baju kotak-kotak sudah ada yang tiba disana, mereka sekadar berbincang bercerita dan saling bicara tentang BTP. BTP menjadi satu-satunya tahanan yang tidak pernah memanfaatkan haknya untuk bebas bersyarat atau pun cuti menjelang bebas.

"Satu hal yang menurut pengalaman kami luar biasa, belum pernah saya temui narapidana yang tidak mengambil haknya seperti pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas. Baru ketemu ini seumur saya menjadi petugas pemasyarakatan," terang Andika, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Kamis (24/1/2019). Mungkin BTP punya cara tersendiri untuk terus melangkah menjalani kehidupan yang sepertinya sudah ada digenggamannya.

24 Purnama telah paripurna

Kesabaran, Ketegaran, Keikhlasan dan Pengabdianmu

menjadi Inspirasi buat semua orang

(Dewi Olive)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun