Kondisi ini memaksa paru-paruku harus bekerja extra keras untuk mendapatkan oksigen. nafasku sekarang layaknya kereta tua yang di paksakan berjalan. Namun dengan tekad yang kuat serta motivasi untuk menggapai puncak rinjani mengalahkan itu semua. Pos 2 ku lalui, sukses. Kami beristirahat sejenak di pos ini, di sebuah jembatan yang memang sangat pas untuk dijadikan tempat istirahat, ku teguk airku, ku nikmati setiap tetesannya, dahagaku hilang seketika.Â
Hujan semakin deras selepas pos 2 ini. Porterku bilang "lebih baik kita buka tenda sebelum kita sampai di pos 3, namun aku tanya kepada porterku apakah pos 3 masih jauh, mereka bilang bahwa pos 3 sudah sebentar lagi. Okeeey, aku tunggu Kang Tege untuk mengambil keputusan bersama. Tampak headlamp terlihat di kejauhan bagaikan kunang-kunang.Â
Tak lama Kang Tege dan kawan-kawan tiba dan setelah kami berembuk akhirnya kami putuskan untuk tetap meneruskan perjalanan menuju pos 3. hujan semakin deras membasahi kami. Jelas udara gunung menambah dingin suasana. Dinginmu menjalariku kulitku, menyentuh lembut kedalam tulangku, namun aku abaikan.
Pakaian kami basah semua. Porter itu begitu gesit memasang tendanya, 5 buah tenda siap. Lantas porter itu masak, yup, masakan yang luar biasa bagi kami yang memang sudah sangat lapar dan membutuhkan asupan karbohidrat. Masakan telah siap, mari kita bersantap. Beres, tandas dan ludes...langsung kami...zzzzzttt..tidoooooooooooor.
Medan yang kami lalui sekarang semakin berat setelah melintasi Pos 3. di awali dengan sejumlah pohon pinus yang tidak terlalu lebat, kami akan memasuki sebuah medan yang sering kita dengar jika kita mendaki gunung rinjani, ya, inilah yang di sebut sebagai bukit penyesalan, bukit penderitaan dan bukit penyiksaan, sekarang baru aku rasakan kawan rasa itu.Â
Namun kawan kuberi tahu satu hal, dengan tekad yang kuat semua aral itu akan sirna dengan semangat yang menggelora, aku begitu menikmatinya dan aku lihat kawan-kawanku juga demikian, kami terus berjalan dan hanya hati kami yang berbicara, entah berdoa, entah menyesal atau mungkin menangis.