Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menggapai Mahkota Dewi Anjani (I); Dwilogi Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Rinjani

7 November 2018   12:23 Diperbarui: 22 Maret 2022   16:28 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belanjaan sudah siap, Tutu, Wilda, Meira, Febi, Rian ikut nimbrung untuk membeli bahan-bahan disana, begitu solid dan kompak kebersamaan ini, a a ayyyyyeee. Semua siap, belanjaan beres lalu kita lanjutkan perjalanan menuju rumah makan, Soto adalah menu paling pas untuk sarapan pagi ini. 

Kita semua memesan soto, tempe kerupuk adalah menu kita dan bim salabim begitu nikmat sarapan itu, tempe tiga potong masuk ke perut bang togi, dua potong ke masuk ke perut ucok dan selebih nya satu-satu masuk ke perut kami masing-masing.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Setelah kenyang perjalanan kita lanjutkan untuk memulai pendakian. Jalan mulai berbelok, namun kawan, jalan di lombok begitu halus, bagus dan mulus, jauh ketimbang depok yang rusak parah, ckckckckck. Dengan mulusnya jalan di lombok dan tiadanya kemacetan membuat perjalanan kami sangat nyaman dan tentram. 

Aku begitu menikmati suasana baru ini, kota baru, jalan baru dan pastinya pengalaman baru. Kami melapir di Pos Pendaftaran terlebih dahulu, dengan biaya adminitrasi 10.000,-. Administrasi beres dan kami siap mendaki, namun sebelumnya kami sudahprepare tentang porter, karena memang jasa porter sangat di butuhkan dalam pendakian ini, porter ini akan membantu kami membawa barang-barang bawaan tim dan juga mempersiapkan tenda. Porter kami ada tiga orang yaitu, Pak Rika, Maul dan Dani.

dokpri
dokpri
Persis di pintu gerbang menuju Rinjani, kami repacking, bahkan aku mandi dulu untuk beradaptasi dengan cuaca yang baru, aku yakin dengan kita mandi itu akan sangat membantu kita beradaptasi dengan daerah baru, melawan kedinginan dan tubuh dengan cepat menyerap suasanan baru itu. Barang sudah kembali di packing dan siap untuk memulai pendakian. Ritual ini tak pernah di lupakan, berdoa untuk keselamatan tim, baik ketika mendaki dan selamat seluruhnya ketika turun, doa di panjatkan, toast sudah di lakukan, waktunya untuk berjuang kawan, siappppppp.

dokpri
dokpri
Sekira jam 15.30 atau jam 16.00, kami semua melangkah, melangkah dengan pasti dengan angan dan harap menikmati dan menggapai mahkota dewi Anjani. 

Kami beriringan laksana semut memberikan upeti kepada rajanya, tas, cariel dan ransel besar-besar menemani kami, dan juga kotoran sapi berserak di setiap jalan yang kami lalui, baru beberapa langkah dari gerbang sembalun, langsung aku di berikan pemandangan yang eksotis, kebun-kebun daun bawang milik penduduk kemudian sabana yang luas dan di depannya berdiri kokoh gunung rinjani, gunung yang memang merupakan impian kami. Waw, aku hanya bergumam, waw. 

Ucok persis di depanku, kang tege dan locker di belakang ku, mboiy nyotz, bang togi, wilda, rian, zaki, meira, febi dan tutu di depan. Jalur masih landai dan padang sabana itu kini aku rasakan sendiri, aku melangkah pasti dan tanjakan awal ini membuat tubuhku beradaptasi dengan cepat, nafasku mulai terengah menanjakinya, kakiku sedikit berat, karaena ini adalah pengalaman pertamaku naik gunung menggunakan sepatu, adaptasi yang lama. 

Tanjakan pertama aku lalui dengan gemilang, sukses dan kembali aku atur nafasku. Kotoran sapi masih ada dimana-mana. Ya sabana itu masih luas kawan, tak lama kami memasuki bibir hutan, rimbun, gelap dan lembab....(to be bersambung)

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun