Aku senangmengamati kehidupan. Aku selalu tertarik menjadi semacam life observer, sejak aku menemukan fakta bahwa sebagian besar orangtak seperti bagaimana mereka tampaknya, dan begitu banyak orang yang salah dipahami.
Di sisi lain, manusia gampang sekali menjatuhkan penilaian, judge minded.
Aku suka mempelajari motivasi orang, mengapa ia berperilaku begitu,mengapa ia seperti ia adanya,
bagaimana perspektifnya atas suatu situasi,apa saja ekspektasinya.
Ternyata apa yang ada di dalam kepala manusia seukuran batok kelapa bisa lebih kompleks dari konstelasi galaksi-galaksi dan Kawan,
di situlah daya tarik terbesar menjadi seorang life observer .. "
Jam 00.00, kami semua lengkap dan siap menuju penginapan, karena memang kami perlu istirahat sejenak melemaskan otot dan syaraf mata kami. Tawar menawar harga mobil untuk mengantar kamipun sudah di sepakati. Rp 300,000,- kawan dengan 2 buah mobil mengangkut kami ke penginapan Wisma Nusantara I.nama penginapannya. Harga yang wajar karena kami berjumlah 14 orang, karena ada kawan kami juga yang entah tertingal, ketinggalan atau apa, dan mereka sendiri yang bilang bahwa mereka adalah anak pungut. Hahahahahah. Sedikit intermezzo kawan.
 Keluar dari bandara, menikmati malam di Mataram nan sunyi, jalan begitu lengang, kecepatan mobil normal dan tetap saja tidak bisa membuat kami kami tertutup. Setelah sekira 1 jam perjalanan, kami tiba di Wisma Nusantara 1 dan rupanya Mas Farhan driver kami yang akan membawa kami mengexplore lombok keesokan harinya, sudah ada disana.
 Sudah lebih dari 2 bahkan 3 jam sebelumnya, thanks Mas Farhan. Kami kemudian cek in dan tahukah kawan, penginapan ini begitu murah, hanya dikenakan biaya Rp 20.000 perkepala. Waw..Kami masuk kamar, buka tas dan kemudian ngobrol-ngobrol lagi, sementara sepertinya tim wanita sudah masuk kamar dan zzzzzzzzttt
Pagi hari jam 08.00 kami sudah di jemput oleh Mas Farhan dan Mas Alit, yang akan mengantar kami ke Kaki gunung Rinjani, Sembalun tepatnya, namun sebelum itu kami mampir dahulu ke pasar tradisional untuk membeli belanjaan untuk keperluan kami di gunung, oh iya kawan, di hari ini juga kami janjian dengan guide kami Locker Alfonso aku menyebutnya "harimau Rinjani", karena memang guide kami ini sepertinya sangat memahami karakter, jalur dan trackgunung ini.Â
Namun sang "harimau" ini sepertinya pemalu dan pendiam, tidak banyak ku dengar cerita misterius tentang gunung ini, namun kawan, coba sekali lagi angkat sekali lagi gelasmu kawan, mari kita tuangkan air kedamaian. hahahaha.