Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menggapai Mahkota Dewi Anjani (I); Dwilogi Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Rinjani

7 November 2018   12:23 Diperbarui: 22 Maret 2022   16:28 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuberitahu kawan, untuk melakukan pendakian ini, kita sudah sangat lama merencanakannya, jauh hari mungkin 6 bulan atau setahun lalu. Jadi perlu persiapan fisik dan juga koordinasi antar tim yang solid. 

Karena menurutku Gunung Rinjani adalah mimpi yang teramat jauh untuk kugapai, dan kawan pelajaran moral no 16, bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi itu dan kemudian akan di kembalikan ke kita yang kemudian akan di realisasikan.

Dengan waktu yang lumayan lama, kami (tim) bisa mempersiapkan dengan baik, kita adakan tracking tik-tok Gunung Pulosari Banten dan juga Kemping Ceria Explore 7 curug di Cilember. Dan ternyata kawan, Proses persiapan itu sangat membantuku dalam mengarungi medan atau track Rinjani nanti. 

Tips (persiapkan mental dan fisik jika kawan hendak mendaki, sekecil apapun gunung itu, tetap kita harus mempersiapkan diri dengan baik). Untuk memudahkan tentang pertiketan "motor mabur" ini, kamu melakukannya melalui aplikasi pegipegi  langsung menuju LOP dan tahukah kawan, kami dapat harga tiket promosi sebuah maskapai ternama negeri ini. 

dokpri
dokpri
Waw, mimpi itu semakin dekat, nyaris nyata kawan. Ya, hari yang di tunggu itu pun tiba. kami menaiki "motor mabur" menuju bandara LOP. Kami berangkat 11 orang, Kang Tege, Aku, Bang Togi, Muhammad Sofyan, Zaki, Ucok, Tutu, Mira, Rian, Febita, dan Wilda. Dan Tim terbagi menjadi dua rombongan. Menggunakan "motor mabur" Garuda dan Lion Air.

dokpri
dokpri
Aku bergetar dan seakan tidak percaya bahwa sebentar lagi akan menginjakkan kakiku di pulau Lombok, pulau yang di sebut juga sebagai Pulau Kayangan, pantaimu, pasir lembutmu, tiga gilimu dan gunung tertinggi ketiga di negara kita ini, akan aku singgahi. 

Packingan ku begitu banyak, karena memang aku akan ngebolang 10 hari disana kawan, karena selain hiking, aku juga akan mengexplore dan mantai di Lombok kemudian explore ke Bali. Carier, dan daypack serta tas kecil tak ketinggalan, dan pastinya penutup kepala sakti itu selalu menemaniku kemanapun aku hiking atau mantai.

Tepat jam 22.00 waktu lombok, aku tiba segera kami mencari tempat untuk istirahat sejenak dan juga sambil menunggu tim kami yang lain yang menggunakan maskapai lain. Mushalla adalah tempat yang sangat pas untuk kami istirahat. Duduk lesehan di bandara dan pastinya bercerita bersama tim dan tak ketinggalan narkopian selalu menemani kami.

Banyak orang-orang yang menawarkan jasanya untuk mengantar kami, namun kami bilang, kami sedang menunggu tim lain (Wilda dan Ucok), nanti setelah lengkap baru kami kabari lagi.. Oh iya, di LOP juga kami di jemput oleh Anggi, kawan kang tege dan mboiy nyot yang pernah satu frame ketika ke Baduy. 

Begitu erat rasa itu, silaturahmi, persaudaraan dan pastinya persahabatan. Dengan perjalanan bersama, aku yakin sekali bahwa kita akan dengan cepat menambah persaudaraan, itulah salah satu kenapa aku suka backpackeranI dan narkopian.

Jam 23.00 Ucok dan Wilda tiba, Wilda dengan gaya khasnya selalu membuat suasana menjadi rame dan ceria, oh iya kawan, dengan perjalan bersama dan hikingataupun narkopian bersama, sedikit banyak aku belajar memahami karakter kawan-kawanku. Jika dalam bahasa jawanya adalah "life observer". Dan jika menurut Andrea Hirata, salah satu penulis yang menginspirasiku,;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun