Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mendaki Gunung Merbabu Via Suwanting; You Have To Try This

28 Juni 2018   14:34 Diperbarui: 28 Juni 2018   15:03 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Merbabu memiliki ketinggian 3.142 mdpl dan bersebelahan dengan Gunung Merapi.  Sehingga dua gunung ini sering sekali dijadikan paket pendakian bagi mereka yang jauh-jauh asalnya dan kuat secara fisiknya. Ada lagi ungkapan ketika kita ingin naik gunung ini, triple M, Merapi, Merbabu dan Malioboro.hehehe

Gunung Merbabu ini  memiliki 5 buah kawah, Kawah Condrodimuko, Kombang, Kendang, Rebab, dan Sambernyowo. Disamping 5 kawah tadi, gunung Merbabu juga mempunyai tiga buah puncak, yaitu Puncak Trianggulasi, Puncak Syarif dan yang paling tinggi adalah Puncak Kentengsongo [3.142 mdpl]. Aku teringat pendakian ke Gunung  Merbabu ini sekira 18 tahun lalu, ketika itu belum ada informasi yang mudah buat kita semua untuk mendaki.  

Patokan saya pada saat itu, saya naik kereta ke Semarang lalu naik bis menuju Magelang dan entah kami tiba di kaki gunung ini. Dan pasti selalu ada cerita, pendakian saya pada saat itu, begitu dahsyat karena saya tersesat, dan untungnya saya tiba di sebuah perkampungan, dengan ternak sapi yang banyak. Jadi flash back nih.

Gunung Merbabu sendiri termasuk dalam Gunung yang memiliki lumayan banyak jalur Pendakian, ada sekitar 6 jalur pendakian, Jalur Pendakian Selo, Jalur Pendakian Wekas, Jalur pendakian Kopeng, Cunthel, Thekelan, dan Jalur pendakian yang baru di buka kembali awal tahun lalu yaitu Suwanting.

Nah, saya  (aymara) beserta  empat  orang teman sebut saja mawar, eh sebut saja Indro, Kang Sobar, Faisal, Paman Togi  semuanya ini adalah tim Narkopian akan melakukan pendakian ke Gunung Merbabu. Lewat jalur Suwanting  Kabupaten Magelang.

Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Mengingat, pendakian ini melalui jalur yang baru, semua fikiran dan focus kami,  kami kerahkan untuk pendakian ini. Karena kami lihat foto-foto hasil jepretan para pendaki via jalur ini begitu hebat, dahsyat dan angelnya pas sekali. 

Beda sekali ketika kali pertama saya nanjak gunung ini sekira 18 tahun lalu. Untuk itu,Tim fotografer dan vidiografer narkopian sudah siap dengan perabotan lenongnya  dan taraaaaaaaaaa, dia hanya terdiam membisu, kadang malah bersandar pada batang pohon. 

Padahal, sandaran yang paling top adalah bersandar pada tiang agama, bukan pada bahu seseorang apalagi bahu jalan, eaaaa, ternyata ekspektasi tidak sesuai dengan realita masih berlaku kawan. Hal ini di sebabkan oleh medan yang kami lalui tiada bonusnya, nanjak, nanjak dan nanjak.

Awal Pendakian

Seperti biasa tiket kereta sudah kami pesan jauh-jauh hari untuk menuju Solo. Dan nanti di Solo kami akan dijemput oleh orang basecamp Suwanting. Perlu dicatatatkoordinasi antar tim harus, dengan pihak basecamp juga wajib kawan.  

Setiba kami di Solo Jebres, seperti biasa, warung kopi adalah tempat awal yang kami tuju sekadar melepas penat dan menunggu jemputan kami yang akan membawa kami menuju desa Suwanting. 

Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Nah untuk kawan yang hendak mencoba cara ini, ada baiknya kawan mampir di Pasar Cepogo, pasar terakhir yang akan kita lalui dan rupanya sun rise yang kita lihat dari mobil jemputan kita luar biasa kawan. 

Sinar jingganya  masih tersisa dijiwa. Gumpalan awannya masih terpatri jelas di memori otakku. Kami sempatkan untuk sarapan sejenak di pasar ini sembari mencari bahan masakan untuk kami olah di puncak gunung nanti. Perjalanan dari Stasiun Jebres Solo menuju basecamp Suwanting membutuhkan waktu kira-kira 2 sd 3 jam.

Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Pendakian yang kami lakukan untuk mnempuh hingga pos 3 sekira 10 jam an. Hal ini di sebabkan jalur yang kami lalui begitu berat, nanjak dan hujan pulak. Yang ingin saya sampaikan adalah  Puncak bukan yang utama, yang utama adalah prosesnya, kebersamaannya. 

Dan kami semua sepakat hingga di pos 3 saja. Pos terakhir kami, hingga kami olah makanan yang yang kami beli di pasar cepogo kemaren.  Ada yang menarik mengenau jalur ini, Indro menyebutnya sebagai jalur WADUH, kenapa? 

Karena indro beranggapan bahwa. setiap belokan, kami semiua nengok, dan berucap, WADUH, kapalagi paman Togi, kang sob dan Pais. Mana ada jalan datar yang kami lihat, selalu tanjakan, tanjakan & tanjakan, bahkan ada saru mean di mana, tanjakannya begitu  curam, dengan media tanah merah dan habis hujan pulak, silahkan kawan bayangkan sendiri. 

Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
But that's my experience , aku yakin dengan pengalaman yang kami dapatkan, dengan tempaat fisik dan mental yang kami terima, sadar atau tidak pembelajaran yang kami dapatkan adalah tentang arti sebuah kesabaran. Kesolidan dan entah apalagi, mungkin kenangan. 

Seperti Sujiwo Tejo bilang bahwa  Manusia harus saling mengingatkan pada kebaikan, karena awan, gunung dan hujan hanya mengingatkan kita pada mantan. Eaaaa....hahaha.....

Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
Sumber Foto (Indro/Aymara/Tim Narkopian)
18157208-10211049218780068-6771077772617278148-n-5b349488dd0fa84dc12bce22.jpg
18157208-10211049218780068-6771077772617278148-n-5b349488dd0fa84dc12bce22.jpg
Aymara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun