Mohon tunggu...
Arebyne.wordpress.com .wordpress.com
Arebyne.wordpress.com .wordpress.com Mohon Tunggu... profesional -

Belajar nulis, berekspresi, dan ingin berbagi melalui tulisan. walaupun tidak setiap hari menulis, namun semangat tak pernah patah... Blog : arebyne.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Monster Bernama KHITAN

28 Januari 2016   15:48 Diperbarui: 28 Januari 2016   16:00 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“jadinya gimana nak…pulang gak mau, masuk ke ruangan gak mau, bingung mami…” kata kakakku

Dari dialog tersebut, aku menangkap keanehan pada diri Conan yang pada akhirnya aku sampai pada kesimpulan bahwa Anak ini sebenarnya mau dikhitan tapi rasa takutnya sudah terlalu besar sehingga menolak untuk masuk ruangan khitan, di lain hal dia juga takut dan malu untuk pulang dalam keadaan belum berkhitan karena seluruh keluarga dari Mami dan Papinya telah berkumpul siap merayakan Hari yang sangat bersejarah bagi dirinya.

 “anak ini sedang berada pada dua pilihan pahit dalam hidupnya, dengan usianya yang begitu muda dia belum mampu mengambil sikap secara cepat karena mungkin ini pengalaman pertamanya menghadapi masalah serumit ini, dia butuh waktu…” ujarku dalam hati.

Setelah beberapa bujuk rayu dan “doktrin” yang kembali dilancarkan kakakku, akhirnya Conan bersedia kembali naik ke atas menuju ruang khitan, dan benar saja dia berani masuk dan duduk sebentar pada sofa yang disediakan sebelum naik ke atas ranjang khitan, saat celananya akan dilepas baru sampai lutut kembali ia berkata “takut…takut…” kembali kami keluar ruangan dengan tangan hampa, kulihat kakakku dengan sedikit kesal mengajak Conan turun ke bawah tapi ia tetap duduk di bangku ruang tunggu hingga kakakku berkata kepada kami “udah batalin aja, pulang ajalah semua”, kamipun beranjak meninggalkan ruangan menuju mobil masing-masing untuk pulang ke rumah tempat berkumpul seluruh keluarga.

Dalam perjalanan pulang ke rumah kami (saya, istriku, ibuku, ayahku, anakku, dan adik iparku) membahas masalah Conan sampai dengan cerita nostalgia tentang khitanku dan adikku yang bersamaan pada saat aku duduk di kelas 5 SD dan adikku kelas 4 SD. Tak terasa kamipun telah sampai di rumah tempat berkumpul, obrolanpun berlanjut dengan saudara-saudaraku yang lain, sampai pada akhirnya obrolan kami terhenti oleh nada panggilan pada HP-ku, ternyata dari kakakku (Mami Conan) segera kutekan tombol untuk menjawab panggilannya :

“Assalaamu’alaikum, yo yuk…” kataku dalam bahasa Palembang

“Ndi Conan sudah dikhitan, akhirnya dia mau saat kalian pulang, sekarang kau balek lagi ke sini soalnya ayuk butuh bantuan buat gendong dia” ujar kakakku terdengar senang dari nada bicaranya

“Alhamdulillah…iyo kami kesano” ucapku

            Tanpa berpikir panjang lebar lagi, aku dan adik iparkupun meluncur kembali menuju pusat Khitan Sumbawa, akupun kembali terlibat obrolan tentang perubahan drastis keputusan yang diambil Conan, ketika mobil kami tiba di halaman parkir Pusat Khitan terlihat Conan telah memakai sarung persis seperti Byan saat selesai khitan, didampingi kakakku dan Yang Mi menuju ke mobil, hampir saja kita “berselisih jalan” bila sampai dalam dua atau tiga menit lagi. Sayapun bergegas turun mendekati mereka sambil berkata pada Conan “hebat ! hebat ! begitulah anak laki-laki harus berani mengambil sebuah keputusan” lalu mencium pipinya sambil tak henti mengucapkan kata SELAMAT Ya  Bang…!


Monster Khitan
Akupun penasaran dengan peristiwa dan momen yang aku lewatkan saat Conan akhirnya mampu menaklukkan “Monster KHITAN” yang sempat menjadi momok menakutkan bagi dirinya, akupun bertanya pada kakakku :

“mak mano ceritonyo jadi galak tu yuk…?” tanyaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun