Salah satu kendala utama adalah minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan omzet penjualan.
"UMKM di Desa Purwokerto memiliki potensi besar untuk berkembang," ujar Dimas selaku Koor KKN Posko 87." Melalui kolaborasi dengan Bu Eni Saptoyuni dan workshop ini, kami berharap dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Tim KKN Posko 87 berharap kolaborasi dengan Bu Eni Saptoyuni dan para pemangku kepentingan lainnya di Desa Purwokerto dapat membawa dampak positif bagi perkembangan UMKM di desa tersebut. Dengan meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM, diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Setelah berdiskusi panjang dan mendalam dengan Bu Eni Saptoyuni, Tim KKN MIT-18 Posko 87 akhirnya pamit dan mengucapkan terima kasih atas keluangan waktunya.
Sebelum Tim KKN MIT-18 bertolak pulang, Bu Eni Saptoyuni memberikan kenang-kenangan yang istimewa, yaitu sebingkis oleh-oleh bandeng khasnya. Rasa terima kasih dan haru menyelimuti Tim KKN MIT-18 atas kemurahan hati Bu Eni Saptoyuni.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bu Eni Saptoyuni atas waktu, ilmu, dan kenang-kenangan yang telah beliau berikan kepada kami," ujar Koordinator Tim KKN MIT-18 Posko 87. "Kami akan memanfaatkan masukan dan saran dari beliau untuk merumuskan program-program yang tepat dalam membantu para pelaku UMKM di Desa Purwokerto."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H