Mohon tunggu...
Anindita Maharani
Anindita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa fakultas ilmu sosial jurusan sosiologi , saya suka mempelajari ilmu sosial tentang masyarakat , keluarga dll.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Membangun Kebijakan Stunting yang Berkelanjutan di Indonesia: Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendekatan Penyuluhan Partisipatif

2 April 2024   06:05 Diperbarui: 2 April 2024   06:43 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

(5) pemantauan dan evaluasi. Selain itu juga terdapat upaya percepatan penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

 Sehingga Dalam konteks ini dengan adanya program pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan penyuluhan partisipatif di Indonesia ini dapat menawarkan solusi yang menjanjikan untuk mengatasi stunting. Hal Ini dapat dilakukan melalui program-program stunting yang merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi oleh masyarakat dengan partisipasi aktif. Serta adanya Koordinasi antar instansi, serta alokasi anggaran yang memadai, ketahanan pangan yang dapatmencukupi gizi dan adanya  partisipasi aktif dari masyarakat adalah kunci dalam mencapai tujuan dalam pengurangan stunting.

 Pemberdayaan masyarakat adalah individu atau kelompok yang diberdayakan dengan tujuan untuk mengembangkan kesadaran masyarakat sehingga mampu mengelola potensi sumber daya mereka dan lingkungannya untuk menumbuhkan kesadaran kritis mengenai pencegahan dan penanganan stunting. dengan Adanya Program Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan penyuluhan partisipatif ini dapat dilakukan melalui berbagai strategi, seperti:

  • Mengadakan Penyuluhan tentang pengertian stunting, gejala, penyebab, dan dampak stunting kepada calon orang tua atau orang tua yang memiliki balita.
  • Pengukuran status gizi anak-anak dan pemberdayaan masyarakat untuk melakukan pengukuran.
  • Pelatihan dan pendidikan masyarakat tentang cara mencegah stunting, seperti mengenali asupan gizi yang memadai dan cara mengurangi faktor-faktor penyebab stunting.
  • Pemberdayaan masyarakat melalui kader posyandu dan program-program kepemimpinan lokal.
  • pengembangan dan pengorganisasian masyarakat, meningkatkan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, dan swasta 

Dengan penerapan strategi-strategi ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki peran aktif dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, termasuk masalah stunting dan kesehatan ibu dan anak. Selain itu, dengan adanya pemberdayaan masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, sehingga dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Penyuluhan partisipatif melibatkan partisipatif kolaboratif antara masyarakat dengan pemerintah dalam mengambil keputusan dan menjalankan program . pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan partisipatif ini dapat mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi program serta menekankan peran aktif dan kolaboratif dari individu dalam merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi program-program stunting untuk mencapai hasil terbaik dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak demi mencapai indonesia emas . Dengan demikian, masyarakat bisa berkontribusi terhadap program dan lebih mampu untuk mengambil tindakan preventif terhadap stunting.

Pemberdayaan masyarakat 

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya dalam membentuk masyarakat mandiri, berkualitas, serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih baik dan dapat menyelesaikan permasalahan secara mandiri. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah salah satunya dengan terpenuhinya pada bidang kesehatan.Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan harus dilaksanakan dengan baik agar pemberdayaan masyarakat efektif dan berdampak pada upaya pencegahan stunting. Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan melalui pendekatan pendidikan dan partisipatif, dengan memperhatikan potensi dan kebutuhan sosiokultural di masyarakat setempat. Dan diharapkan  pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan penyuluhan partisipatif ini dapat mengurangi angka prevalensi stunting di indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun