Nyalian, 29 November 2024Â Sebuah kegiatan literasi yang penuh inspirasi digelar di SDN 2 Nyalian dengan tema LINCAH (Literasi Interaktif untuk Anak Cerdas dan Hebat). Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian Ton Satya dibawah naungan BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana yang bertujuan untuk menanamkan semangat literasi sekaligus mendidik generasi muda untuk memahami dan menghindari korupsi sejak dini.Â
Kegiatan ini menyasar anak SD kelas 5-6 karena mereka akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu sekolah menengah pertama (SMP). Pada usia ini, siswa sudah mulai memasuki tahap perkembangan kognitif yang lebih kompleks, sehingga penting untuk memperkenalkan mereka pada nilai-nilai literasi dan anti korupsi yang akan menjadi dasar karakter mereka di masa depan sebagai agent of change.Â
Dengan serangkaian kegiatan yang menarik dan edukatif, acara ini berhasil memberikan pengalaman yang berharga bagi para siswa.
Tertarik dengan rangkaiannya? Ikuti jejak mereka dan simak kisah selengkapnya untuk menemukan inspirasi di balik kegiatan ini!
Peresmian Pojok Baca: Langkah Awal Membangun Budaya Literasi
Kegiatan dimulai dengan peresmian Pojok Baca, sebuah ruang khusus di perpustakaan SDN 2 Nyalian untuk mendukung kegiatan literasi di sekolah tersebut. Pojok baca ini dirancang dengan penuh perhatian agar siswa merasa nyaman saat membaca berbagai buku yang disediakan. Kegiatan ini bertujuan agar literasi tidak hanya diartikan sebagai kemampuan membaca, tetapi juga sebagai alat untuk menyerap berbagai informasi yang dapat memperkaya wawasan serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak.Â
Peresmian pojok baca disambut antusias oleh siswa dan guru, yang berharap agar pojok baca ini menjadi ruang yang mendorong kebiasaan membaca dan memperluas pengetahuan siswa. Pak Nyoman Selamet, S. Pd. SD., selaku Kepala Sekolah SDN 2 Nyalian dalam sambutannya mengatakan, "Hari ini merupakan momen yang istimewa bagi kita semua di SDN 2 Nyalian, karena kita meresmikan pojok baca yang telah lama kita impikan. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ton Satya dan juga BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana atas dedikasi serta pengabdian kalian dalam mewujudkan pojok baca, dan beberapa rangkaian yang mendukung literasi serta karakter anti korupsi anak-anak SDN 2 Nyalian. Semoga dengan pojok baca dan rangkaian kegiatan kalian dapat membangun karakter anak SDN 2 Nyalian yang melek akan literasi dan anti korupsi." ujarnya.
Sosialisasi Literasi dan Anti Korupsi: Membangun Karakter Sejak Dini
Setelah peresmian pojok baca, acara berlanjut dengan sosialisasi tentang pentingnya literasi dan pemahaman mengenai bahaya korupsi oleh masing-masing mentor pada tiap kelompok.Â
Dalam sesi ini, siswa diberikan penjelasan yang sederhana namun mendalam mengenai apa itu korupsi, bentuk korupsi, dampaknya bagi masyarakat, dan bagaimana mereka sebagai generasi muda dapat berperan dalam mencegahnya. Sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman bahwa menjaga integritas dan kejujuran adalah bagian penting dari pendidikan.
Membuat Buku Anti Korupsi: Kreasi Cerdas untuk Masa Depan
siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk berpartisipasi dalam kegiatan membuat buku anti korupsi. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menghias serta menjawab pertanyaan mengenai korupsi tentu dengan tuntunan para mentor, mereka dapat menyelesaikan buku tersebut tanpa ada kendala dan membuatnya lebih menarik dengan pendekatan mendalam oleh para mentor.Â
Buku-buku yang dihasilkan ini kemudian akan disebar ke seluruh kelas, sehingga informasi mengenai anti korupsi dapat diterima oleh lebih banyak siswa. Proses pembuatan buku ini melibatkan kreativitas siswa dalam mengekspresikan pemahaman mereka tentang topik tersebut, sekaligus memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Monopoli Literasi: Seru Belajar, Cerdas Bermain!
Tak hanya belajar secara teori, kegiatan ini juga dilengkapi dengan permainan edukatif yang menarik, yaitu Monopoli Literasi. Permainan ini dirancang khusus untuk membantu siswa belajar membaca, mendengarkan, dan memahami cerita.Â
Proses permainan ini, yaitu setiap kelompok akan menunjuk satu perwakilan yang akan menjadi pion monopoli dan memutar dadu untuk melangkah pada setiap kotak yang dimana terdapat judul cerita pada setiap kotak tersebut. Setelah sampai di kotak dengan judul cerita yang mereka dapatkan, pion itu akan membacakan cerita secara lantang dan ekspresif, diakhiri dengan membaca pertanyaan melalui kartu yang pion itu dapatkan kepada teman-teman kelompoknya.Â
Di sisi lain, anak-anak yang mendengarkan cerita tersebut, berusaha memahami apa yang mereka dengar untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan pion tersebut.Â
Melalui permainan ini, siswa tidak hanya diajak untuk berkompetisi, tetapi juga memperkuat kemampuan literasi mereka, seperti kemampuan membaca cepat, mendengarkan dengan cermat, dan memahami informasi dengan lebih baik. Permainan ini juga memupuk kerja sama tim, karena siswa harus bekerja sama untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Kadek Fina Aprilia, salah satu siswi SDN 2 Nyalian mengatakan, "hari ini merupakan pengalaman terseru bagi aku karena bisa belajar literasi sekaligus bermain monopoli yang belum pernah aku lakukan sebelumnya di sekolah," ujarnya.
Kegiatan berakhir dengan sesi bernyanyi serta dokumentasi bersama untuk menutup acara spesial ini dengan penuh ceria dan cerita. Tak lupa Ton Satya memberikan kenang-kenangan dengan memberikan monopoli literasi kepada sekolah serta menempelkan beberapa foto kegiatan mereka di papan majalah dinding SDN 2 Nyalian.Â
Kegiatan literasi ini tidak hanya sukses dalam meningkatkan minat baca siswa, tetapi juga mengedukasi mereka tentang pentingnya integritas anti korupsi. "Kami telah berkoordinasi dengan pihak sekolah agar  kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan, sehingga siswa-siswi SDN 2 Nyalian dapat tumbuh menjadi generasi yang melek literasi, cerdas, jujur, dan berintegritas," tutup Raditya Prabhawa selaku ketua Ton Satya.
Dengan kegiatan yang inspiratif ini, SDN 2 Nyalian kini semakin siap mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan anti korupsi. Sebuah langkah kecil yang penuh makna dalam membentuk masa depan bangsa yang lebih baik.
"Hidup sekali, berdampaklah berkali-kali. Ton 1, bukan salah satunya, tapi satu satunya. Satya, setia selamanya" - Ton Satya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H