Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Lainnya - irero

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Song Hye Kyo hingga Annyeong Haseyo

1 Februari 2025   19:29 Diperbarui: 1 Februari 2025   19:29 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Percakapan bahasa Indonesia tapi dalam tulisan Hangul dengan sepupu (dokpri/irerosana)

Kalau dihitung-hitung jumlah jam yang saya habiskan untuk menonton drama Korea cukup banyak, sayang saja kalau tidak dimaksimalkan. Dari situlah awal saya mulai tertarik mempelajari bahasa Korea. Mulanya dari menonton channel-channel bahasa Korea gratis hingga membeli buku panduan belajar Bahasa Korea dan kamus bahasa Korea.

Buku dan Kamus Bahasa Korea koleksi pribadi (Sumber: dokpri/irerosana)
Buku dan Kamus Bahasa Korea koleksi pribadi (Sumber: dokpri/irerosana)

Setelah saya belajar bahasa Korea secara mandiri, ada beberapa hal yang saya amati. Pertama huruf Hanguel atau Hangul (huruf Korea) itu lebih sederhana dan mudah ditulis jika dibandingkan huruf Jepang dan huruf China. Dalam satu dua hari saja saya sudah mampu mengingat huruf-huruf Hangul.

Sayangnya tulisan dengan pengucapan Hangul jauh lebih sulit ketimbang huruf Jepang maupun China (itu yang saya rasakan). Walhasil saya berhasil menghapal hurufnya tapi belum banyak punya kosakata yang bisa dihapal. Bahasa sederhananya saya bisa membaca huruf Hangul tapi tidak tahu artinya.

Belajar mandiri memang tidak bisa maksimal. Butuh kegigihan ekstra melebihi mereka yang belajar melalui kelas-kelas baik resmi maupun privat. Tapi kelas-kelas seperti itu tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan saya masih menahannya karena itu.

Akhirnya saya belajar memperlancar dengan sepupu suami yang tinggal di Pontianak. Kebetulan dia ikut kelas Bahasa Korea secara gratis di daerahnya. Kami mulai belajar melancarkan penggunaan huruf Hangul melalui chat whatsapp. Kami mengobrol dengan bahasa Indonesia seperti biasa tapi ditulis dalam huruf Hangul. Setidaknya itu bisa membantu saya mengingat huruf Hangul secara terus menerus.

Percakapan bahasa Indonesia tapi dalam tulisan Hangul dengan sepupu (dokpri/irerosana)
Percakapan bahasa Indonesia tapi dalam tulisan Hangul dengan sepupu (dokpri/irerosana)

Terkadang dia mengingatkan jika ada saya salah tulis atau salah penggunaan Hangul. Selain chat dengan saudara saya juga mempelajari buku yang sudah saya beli. Rupanya buku itu sama dengan buku milik sepupu saya. Kalau dibaca orang Korea itu semacam buku untuk anak setingkat SD mungkin. Banyak gambar dan warna di dalamnya. Tapi secara pembelajaran memang terasa lebih mudah dimengerti.

Isinya mulai dari pengenalan huruf dan cara pengucapan, pengenalan benda-benda hingga percakapan sehari-hari. Saya merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang ingin juga belajar bahasa Korea.

Yah kurang lebih seperti itu perjalanan saya belajar bahasa Korea, mulai dari menyukai drama-drama Song Hye Kyo hingga bisa mengenal Hangul. Bagi yang penasaran sudah seberapa jauh saya belajar. Saya belum bisa berbahasa Korea kok, masih sebatas membaca Hangul, menulis Hangul dan percakapan-percakapan sederhana serta bahasa sehari-hari. 

Seperti yang tadi saya ceritakan. Saya hanya ingin belajar agar  waktu yang saya pakai untuk menonton drakor tidak menjadi sia-sia. Setidaknya tidak hanya terhibur melalui cerita tapi juga ada peningkatan bahasa yang saya dapat. Setiap orang bisa jadi punya tujuan lain. Tapi apapun tujuannya semoga bermanfaat :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun