Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Lainnya - irero

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjalanan Libur Nataru ke Solo via Jogja, Lebih Lama sih tapi Diasyikin Aja!

27 Desember 2024   05:08 Diperbarui: 28 Desember 2024   06:55 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Pasar Senen di malam natal (dokpri/irerosana)

Sebelum naik commuterline kami menyempatkan diri untuk sarapan di sekitaran stasiun. Ada sebuah warung tenda dengan judul Kedai Bubur Tikum yang menjual aneka Bubur dan nasi lemak dengan harga mulai dari 10 hingga 22 ribuan.

Kedai ini mengusung tema semi vintage dengan tenda dan kursi tertata di pinggir jalan dan di sekitar pekarangan rumah. Kami memesan 1 mangkok bubur ayam, misoa dan nasi lemak.

Kedai Bubur Tikum (dokpri/irerosana)
Kedai Bubur Tikum (dokpri/irerosana)

Misoa, nasi lemak dan bubur ajam di Kedai Bubur Tikum (dokpri/irerosana)
Misoa, nasi lemak dan bubur ajam di Kedai Bubur Tikum (dokpri/irerosana)

Kedai Bubur Tikum ada di dekat gereja Katolik Santo Antonius Padua Kotabaru. Banyak polisi di sekitar gereja untuk pengamanan natal. Mobil-mobil terparkir panjang di area sekitaran.

Sesekali bunyi lonceng gereja terdengar hingga ke kedai tempat kami sarapan. Pagi itu kami benar-benar merasakan sensasi sarapan di tengah-tengah suasana natal di kota Gudeg.

Setelah sarapan kami berniat naik commuter dari stasiun Tugu. Jarak Kedai dengan stasiun Tugu hanya sekitar 1kman. Kami memutuskan untuk berjalan kaki sembari melihat pemandangan Jogja di pagi hari.

Kami melewati Out Ned Indie (Kerkweg Keweg) Spoorburg Kleringan atau biasa disebut jembatan Kretek Kewek. Jembatan ini dibangun oleh Belanda sejak 1872 untuk mensupport jaringan rel kereta api Lempuyangan.

Berfoto di dekat Jembatan Kewek (dokpri/irerosana)
Berfoto di dekat Jembatan Kewek (dokpri/irerosana)
Kewek sendiri berasal dari bahasa Belanda Kerk Weg yang berarti jalan menuju gereja. Karena orang jawa mungkin kesulitan mengucapkannya maka jadilak "Kewek".

Gereja yang dimaksud kala itu adalah Gereja Katolik Santo Antonius di dekat kedai yang tadi kami pakai untuk sarapan. Yah, lumayan lah ya sedikit-sedikit icip-icip jejak sejarah Jogja.

Sampai di stasiun Tugu kami mampir sebentar ke Malioboro karena jaraknya lumayan dekat. Karena mungkin hari libur, banyak turis lokal memenuhi jalanan Malioboro dan mengantri untuk berfoto ria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun