Hal-hal yang dilakukan pada instalasi perawatan contohnya pembersihan, pergantian pelumas, pencucian AC serta pergantian roda kereta. Untuk roda sendiri dicek setiap bulan dan akan diganti jika sudah mencapai batas limit yaitu 780 mm.Â
Selain area perawatan, di depo ini juga sudah dilengkapi dengan TPS limbah B3. Limbah jenis ini berasal dari pelumas kompresor dan gearbox yang diganti setiap 6 bulan sekali. Untuk 1 kompresor sendiri membutuhkan 7 liter pelumas sementara gearbox untuk 1 kereta (gerbong) membutuhkan 14 liter pelumas.Â
Sebagai informasi tambahan, instalasi perawatan di Depo KRL Depok juga sudah sudah langsung terkoneksi dengan instalasi pengolahan limbah. Depo sendiri sangat berhati-hati dan memastikan bahwa limbah yang dihasilkan tidak tercecer dan ditangani dengan baik.Â
Limbah pelumas yang dihasilkan akan dikumpulkan lalu dikirim ke TPS B3 dengan disertai dokumen administrasi ke unit logistik. Oleh unit logistik, limbah tersebut nantinya akan diolah, di dikirim ke perusahaan yang mengolah limbah. Nah, kurang lebih seperti itulah serba serbi mengenai perawatan KRL yang dilakukan di Depo KRL Depok.Â
Jadi setelah melayani pengguna dari 93 titik stasiun, KRL juga butuh istirahat, masuk ke depo untuk dilakukan pengecekan dan perawatan. Jadi bukan hanya manusia saja yang butuh istirahat dan perawatan, ya!Â
Jika KAI menganggap keselamatan pengguna sebegitu pentingnya maka kita sebagai pengguna harusnya lebih aware dengan tidak melakukan berbagai hal yang merugikan KRL seperti vandalisme, mengotori, melempari batu dan semacamnya. Mari bersama-sama saling menjaga untuk transportasi publik yang lebih baik!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H