Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Blogger - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Calo di Mana-mana Termasuk di Celah-celah Kartu Prakerja

15 Maret 2024   09:36 Diperbarui: 15 Maret 2024   09:49 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya bulan Januari lalu itu baru pendaftaran akun saja sementara untuk pendaftaran seleksi gelombang 63 sendiri baru dilakukan tanggal 26 febuari 2024 dan gelombang 64 baru dibuka tanggal 8 Maret 2024. Orang-orang yang berhasil terkecoh oleh si calo tadi mengira pendaftaran sudah selesai di bulan Januari padahal itu hanya pembukaan akunnya saja.

Saya mencoba menjelaskan kepada kawan saya bahwa kartu Prakerja bisa didaftar secara mandiri tanpa perantara. Saya pun membantunya membuat akun Prakerja hingga pendaftaran gelombang. Kawan saya gagal di gelombang 63 namun akhirnya dinyatakan lolos di gelombang 64 pada 13 Maret 2024 lalu.

Semua informasi yang saya sampaikan sebenarnya sudah tersebar luas baik di website resmi maupun akun sosmed Prakerja bahkan sudah banyak diangkat pula oleh media-media mainstream. Sayangnya masih banyak masyarakat yang enggan mencari informasi secara lengkap dan detail. Celah itulah yang dimanfaatkan para calo untuk mencari keuntungan.

Para calo itu pun menawarkan jasa secara terang-terangan melalui kelompok dan bahkan ada yang melalui pihak RT sehingga warga mengira mereka berada di pihak resmi dan bisa dipercaya. Pihak RT sendiri banyak yang kurang informasi dan terkecoh mengira para calo itu adalah pihak resmi Prakerja. Haduh.

Padahal melalui akun resmi @prakerja.go.id sudah dijelaskan bahwa pendaftaran hanya bisa dilakukan secara online mandiri melalui website resmi www.prakerja.go.id dengan tanpa dipungut biaya apapun. Mereka juga menekankan bahwa tidak ada yang bisa menjanjikan serta menjamin pasti lolos.

Prakerja juga mengimbau untuk tidak percaya kepada pendaftaran secara berkelompok melalui grup WA atau orang di luar laman resmi dengan menyertakan data-data pribadi seperti KK, KTP, rekening dan lain-lain.

Beberapa postingan Prakerja mengenai himbauan penipuan juga diserbu netizen. Mereka beramai-ramai menceritakan keberadaan calo di daerahnya masing-masing. Rupanya para calo sudah berkeliaran di berbagai daerah, bahkan ada yang mengaku dari Team Pusat Prakerjalah, disuruh bayar untuk buka rekeninglah bahkan ada yang berani memberikan jaminan pasti lolos.

Sayang sekali, program baik dari pemerintah malah dicurangi oleh oknum-oknum tertentu dan digunakan untuk mencari celah keuntungan. Padahal banyak dari orang-orang yang jadi sasaran calo itu berada dalam kondisi ekonomi yang kurang atau sedang benar-benar membutuhkan pekerjaan.

Dari kasus kartu Prakerja kita bisa menyimpulkan bahwa banyak informasi dari pemerintah yang tidak diterima baik oleh masyarakat. Beberapa alasannya antara lain keterbatasan pemahaman teknologi (gagap teknologi) serta kurangnya antusias masyarakat untuk mencari informasi secara menyeluruh dan akurat.

Di masa ini banyak program-program pemerintah yang disosialisasikan melalui daring sehingga menuntut masyarakat untuk cepat dan tanggap terhadap kemajuan teknologi. Tanpa itu semua, celah celah kekurangan di masyarakat akan dibidik oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Masyarakat di jaman ini dituntut untuk tidak malas belajar tentang bagaimana menggunakan internet dengan baik dan benar. Mulai dari hal-hal sederhana dulu seperti mempelajari ciri-ciri website resmi dan tidak resmi, akun resmi dan tidak resmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun