Hidup bertetangga dengan Katedral melahirkan toleransi di antara keduanya. Mereka saling bantu dalam kondisi tertentu. Contohnya menyediakan lahan parkir ketika salah satunya tengah merayakan hari raya serta menggelar aksi buka bersama di dalam gereja Katedral ketika bulan ramadhan tiba.
Kabarnya saat ini juga sudah dibangun terowongan silaturahmi yang nantinya akan menghubungkan keduanya dari bawah tanah. Sayang terowongan tersebut belum dibuka untuk umum.
Tiga tempat ibadah yang kami kunjungi adalah wujud nyata kebhinnekaan di Jakarta pusat. Di dalamnya lahir benih-benih toleransi dan kesadaran untuk saling menghormati antar satu sama lain. Seperti halnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H