Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Begini Rasanya Tahun Baruan di Bundaran HI, Lihat Atraksi 500 Drone hingga Tidur di Stasiun!

1 Januari 2024   15:25 Diperbarui: 3 Januari 2024   00:03 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
atraksi watermist (sumber: dok.pri/Ire Rosana)

Lautan manusia duduk melingkari monumen bundaran HI sembari menunggu aneka atraksi yang dijadwalkan akan tampil di malam pergantian tahun menuju 2024. Saya dan suami tiba sekitar pukul pukul 10 malam pasca melewati riuhnya manusia dari arah stasiun Sudirman. Di jam jam itu kami masih bisa berjalan dan mendapat tempat duduk meski sedikit jauh dari panggung utama.

Beberapa pengunjung memilih berhenti untuk menikmati konser mini yang tersebar di beberapa titik. Memang terdapat 12 panggung festival yang tersebar di sepanjang jalan Sudirman hingga MH Thamrin. Karena datang sudah terlalu malam, saya tidak mungkin melihatnya  satu per satu.

Satu-satunya panggung yang saya lewati hanyalah Panggung Sinergi  BUMD Bank DKI. Kala saya lewat, seorang biduan tengah menyanyikan lagu Rungkad, diikuti goyangan dan teriakan antusias penonton di area sekitar panggung.

suasana depan panggung mini (sumber: dok.pri/Irerosana)
suasana depan panggung mini (sumber: dok.pri/Irerosana)

Beruntung saya memutuskan untuk lanjut ke pusat acara karena terlambat sedikit saja, jalanan bertambah padat dan macet. Dan benar, tak berselang lama setelah saya duduk, terdengar riuh teriakan orang --orang yang protes penuh keputusasaan karena tak bisa bergerak sama sekali.

Panggung utama terletak di depan hotel Grand Hyatt sementara saya berada di depan Hotel Indonesia Kempinski. Melihat peta atraksi yang ada, saya jadi sadar bahwa salah satu spot terbaik malam itu ya di depan kantor polisi Thamrin. Yah, dimaklumi saja, itu pertama kalinya kami merayakan tahun baru di Bundaran HI. Masih banyak kekurangan serta bolong sana sini.

Suasana di depan Hotel Indonesia Kempinski (sumber: dok.pri/Irerosana)
Suasana di depan Hotel Indonesia Kempinski (sumber: dok.pri/Irerosana)

Dari sekian titik keramaian malam tahun baru di Jakarta, kami memilih Bundaran HI karena tergiur atraksi yang akan disuguhkan. Beberapa media mainstream sebelumnya ramai memberitakan bahwa akan ada atraksi 500 drone show, watermist show dan video mapping yang ditampilkan di The Plaza Tower. Selain ketiga itu para pengunjung juga dimanjakan mata dengan kemeriahan kembang api dan keindahan sorot lampu yang mengarah ke monumen.

Beberapa artis ternama juga terlihat memeriahkan malam pergantian tahun baru semalam. Di antaranya ada Cakra Khan, sang legendaris Titiek Puspa dan jebolan Indonesian Idol Nabila Syakiah.

Baru menyanyikan lagu pertama, Cakra Khan tiba-tiba saja menghentikan nyanyiannya karena ada seseorang yang pingsan. Cakra pun memberikan instruksi kepada tim medis untuk segera menolong orang yang dimaksud. Setelahnya, lagu ke dua dan ketiga meluncur dengan aman.

Tingkat kepadatan di depan panggung utama rupanya terlihat cukup parah. Beberapa kali MC pun mengimbau agar penonton yang sudah tidak kuat untuk melambaikan tangan agar segera di tolong oleh tim medis. Melihat kondisi tersebut kami jadi merasa beruntung dan aman meski tidak berada di best spot view.

Atraksi watermist dilakukan beberapa kali di sela-sela rangkaian acara. Rupanya atraksi ini sudah dimulai sedari pukul 20.00 WIB. Penonton selalu berantusias setiap kali atraksi watermist ditampilkan. Selain aneka budaya Indonesia, transformasi Jakarta serta perkembangan IKN, atraksi watermist juga menampilkan para sponsor acara.

atraksi watermist (sumber: dok.pri/Ire Rosana)
atraksi watermist (sumber: dok.pri/Ire Rosana)

Menjelang pukul 12, pengunjung yang tadinya duduk mulai berdiri. Di saat itulah kami bisa perlahan-lahan maju mendekati pagar bundaran. Hal yang paling ditunggu-tunggu pun tiba, apalagi kalau bukan atraksi 500 drone yang muncul dari sisi barat Bundaran HI.

Penonton berteriak setiap kali barisan drone tersebut membentuk sebuah formasi. Bentuk-bentuk yang ditampilkan antara lain ; garuda, gatot kaca, tulisan selamat tahun baru serta beberapa pesan sponsor. Penonton semakin gemuruh dan bersama-sama mulai menghitung ketika drone menampilkan countdown pergantian tahun.

Salah satu aktraksi drone berbentuk Garuda (sumber: dok.pri/irerosana)
Salah satu aktraksi drone berbentuk Garuda (sumber: dok.pri/irerosana)

Begitu countdown tiba ke angka 00, langit bundaran HI seketika berubah gemuruh penuh cahaya. Atraksi drone, watermist serta kembang api saling bersahut menarik perhatian. Penonton pun bingung harus mengabadikan yang mana. Semua terlihat menakjubkan dan mempesona mata.

Di panggung utama, seorang artis seorang jebolan KDI membuat suasana semakin meriah dengan menyanyikan beberapa lagu kawakan seperti Yang Penting Happy, Cikini ke Gondang Dia serta Kopi Dangdut. Para penonton ikut bernyanyi sembari sesekali menggoyangkan badan mengikuti arahan dari sang biduan.

Setelah berjalan kurang lebih 30 menit, atraksi-atraksi tersebut perlahan-lahan mulai meredup. MC memberi tanda bahwa acara secara official sudah ditutup serta mewanti-wanti para pengunjung untuk bubar dengan tertib.

Selain suka ternyata malam tahun baru 2024 juga meninggalkan kekecewaan

Ketika orang mulai bubar, sampah-sampah terlihat berserakan. Beberapa orang yang sengaja membawa alas berbahan kertas, pergi dan meninggalkannya begitu saja. Bungkus makanan dan botol minuman terlihat berserakan di sepanjang jalan yang kami lalui.

Satu dua pemulung terlihat memunguti botol-botol tersebut. Bagi mereka momen seperti ini tentu sangat menguntungkan sementara bagi dinas kebersihan hal ini akan menjadi PR tersendiri ketika hari mulai terang.

Sampah berserakan pasca acara (sumber: dok.pri/Irerosana)
Sampah berserakan pasca acara (sumber: dok.pri/Irerosana)

sumber: dok.pri/irerosana
sumber: dok.pri/irerosana

Sudah tahun 2024 tapi soal menyampah, masyarakat kita rupanya tidak pernah berubah. Padahal pihak penyelenggara sudah menempatkan tempat sampah di beberapa titik lokasi. Jika memang enggan susah beranjak ke sana, bukankah bisa di bawa dulu sampai nanti menemukan tempat sampah? Batin saya.

Kami sengaja melambatkan langkah menuju stasiun karena tahu akan terjadi penumpukan di area pintu masuk. Saya berinisiatif mencari es untuk meredakan dahaga. Sayangnya di jam-jam itu penjual es sudah kehabisan dagangan sementara antrian Alfamart dan alfamidi yang ada di dekat stasiun terlihat mengular tak karuan.

Para pedagang makanan minuman kaki lima memang terpusat di beberapa titik jalan kecil, seperti jalan Blora, terowongan Sudirman dan jalan Kota Bumi. Di tengah kesibukan mencari ke sana ke sini, mata kami tertuju kepada seorang pemuda yang tengah sibuk memecah es batu di jalan Blora tak jauh dari stasiun.

Rupanya pemuda itu adalah penjual es jeruk. Geraknya cepat dan wajahnya kelelahan. Dia bilang kepada kami, jeruknya sedang diambil di rumah. Kami memutuskan menunggu sembari beli beberapa jajanan lain di sekitarnya. Setelah menunggu sekian lama akhirnya si pengambil jeruk datang juga. Rupanya malam tahun baru membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima.

Di luar stasiun terlihat antrian masuk yang sangat panjang dan padat. Petugas sengaja melakukan pembatasan agar tidak terjadi penumpukan di area peron. Kami berinisiatif mencuri start dengan masuk melalui stasiun BNI City tapi setelah sampai sana ternyata antriannya sama banyaknya. Haha, dipikir cuma kami saja yang punya inisiatif, rupanya orang-orang juga jauh lebih pintar.

Antrian masuk st. Sudirman (sumber: dok.pri/irerosana)
Antrian masuk st. Sudirman (sumber: dok.pri/irerosana)

Antrian masuk St. BNI City (sumber: dok. pri/Irerosana)
Antrian masuk St. BNI City (sumber: dok. pri/Irerosana)

Setelah berhasil masuk peron, kami harus menunggu kereta selama satu jam. Tadinya saya pikir maksud operasional krl hingga pukul 03.00 itu ya datang tiap 10 menit dan bukan satu jam sekali. Wahasil, terjadilah penumpukan layaknya jam-jam masuk kerja biasa. Wajah-wajah orang-orang terlihat lemas dan mengantuk. Beberapa di antara mereka tidur sembari terduduk dan sisanya bermain Hp untuk membunuh kebosanan.

Menunggu kereta di st. BNI City (sumber: dok. pri/Irerosana)
Menunggu kereta di st. BNI City (sumber: dok. pri/Irerosana)

Nasib rupanya belum mengijinkan saya bertemu kasur. Setelah berhasil transit di stasiun Manggarai pukul 2.30 WIB kami gagal masuk kereta karena saking penuhnya.  Akhirnya kami harus menunggu satu jam lagi untuk kereta berikutnya. Dalam kondisi mengantuk saya pun tidur di bangku stasiun Manggarai. Andai saja saya tidak keras kepala dan booking hotel jauh-jauh hari sebelumnya, saya tidak akan terlantar dan sudah tidur di kasur empuk.

Setelah berhasil turun di Depok rupanya keberuntungan masih belum berpihak kepada kami. Motor yang kami gunakan tiba-tiba oleng. Ternyata bannya kempes. Kondisi subuh -- subuh begitu tentu belum ada bengkel motor yang buka.

Melihat saya yang sudah mengantuk sekali, suami menyuruh saya pulang duluan dengan ojek online. Saya sempat menelfon suami dan bilang, "sudah tinggal saja motornya di mana gitu terus kamu pulang ngojek, nanti siang atau sore kita urus motornya sama-sama."

Entah bagaimana nasib dia selanjutnya, saya tak mengikuti karena sampai rumah saya sudah tak sadar terlelap ke dalam mimpi.

Rupanya pergantian malam tahun baru kami memiliki banyak warna, senang, sedih, kecewa. Yah, namanya hidup ada suka ada dukanya. Begitulah kami membuka hari pertama di 2024. Selamat tahun baru 2024, semoga lebih banyak kebaikan dan kebahagiaan melebihi tahun-tahun sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun