Inpyo berjalan pincang. Ia pernah mengalami kecelakaan mengerikan. Sekujur tubuh Inpyo hancur dan harus disatukan kembali dengan belasan kali operasi.
Eunyoung menyadari Inpyo memiliki energi yang cukup besar dan bisa ia manfaatkan untuk melawan makhluk jahat. Setelah penemuan energi Inpyo, Eunyong mulai mengajaknya bersama-sama menyibak berbagai misteri yang ada di sekolah mereka.
Saya rasa perlu sekali menjelaskan semua hal di atas karena kekuatan dari novel School Nurse Ahn Eunyoung ini terletak pada karakteristik karakter utama yang unik. Keunikan karakter inilah yang melahirkan cerita-cerita unik dari satu halaman ke halaman lain hingga akhir.
Keunikan itu juga membawa Eunyoung bertemu dengan banyak karakter-karakter unik. Salah satunya adalah Baek Hyemin, seorang murid pindahan yang adalah seorang penangkap tungau. Ada lagi karakter Mackenzie, guru bahasa inggris yang juga sama seperti Eunyoung. Bedanya jika tujuan Eunyoung adalah membantu dan menyelamatkan orang-orang di sekitarnya, tujuan Mackenzie lebih kepada komersial.
Novel ini menjadi perkenalan pertama saya dengan Chung Serang. Saya kira Chung Serang lebih dulu melahirkan karakter Eunyoung di kepalanya baru kemudian pelan-pelan membuat jalan ceritanya. Strategi semacam ini baik untuk penulis pemula yang masih bingung dan belum terbiasa membuat jalan cerita yang panjang. Benang merahnya ada di karakter, sementara cerita per bagiannya dibuat berbeda-beda.
Untuk membuat novel ini, Chung Serang mengaku telah meminjam banyak nama. Nama Ahn Eunyoung adalah nama karyawan magang di tempat terakhirnya bekerja. Nama Hong Inpyo adalah nama adik dari salah seorang seniornya yang ternyata juga seorang guru sastra klasik.
Kurang tau apa tujuannya tapi Chung Serang sepertinya ingin mengabadikan banyak nama yang berjasa dalam hidupnya. Buktinya, ia memakai nama Hyehyeon yang ternyata adalah nama ilustrator yang menggambar sampul buku sebelumnya. Minwoo yang dalam novel ini diceritakan nakal pada kenyataannya adalah nama teman baiknya.
Tak hanya kawan, Chung Serang juga mengambil nama Hyemin dari seorang pembaca setia yang telah mendukungnya sedari dulu hingga sesukses sekarang. Editor kesukaannya pun tak kalah ketinggalan dicaplok namanya menjadi sebuah karakter.
Chung Serang mengaku membuat novel ini dengan tujuan bersenang-senang. Ia berharap pembaca juga senang setelah menamatkannya. Mungkin itu juga mengapa saya tidak bisa menangkap kengerian dari novel ini meski beberapa karakter digambarkan secara mengerikan oleh Serang.
Dari perkenalan pertama ini saya juga mengenal Serang sebagai seorang penulis Korea dengan genre fiksi ilmiah dan sejarah. Kiprahnya di kesustraan Korea tidak bisa dipandang sebelah mata. Tahun 2014 ia berhasil memenangkan Changbi Novel Award ke 7 da Hankook Ilbo Literary Award tahun 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H